Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILGUB JATENG: Rustriningsih Ditolak PDIP Karena Nasdem?

BISNIS.COM, SEMARANG – Banyak pihak menilai kegagalan Rustriningsih mendapatkan rekomendasi DPP PDI Perjuangan dalam Pemilihan Gubernur Jateng 2013 dikarenakan pernah memimpin Ormas Nasional Demokrat (Nasdem) Jateng beberapa waktu lalu. Namun,

BISNIS.COM, SEMARANG – Banyak pihak menilai kegagalan Rustriningsih mendapatkan rekomendasi DPP PDI Perjuangan dalam Pemilihan Gubernur Jateng 2013 dikarenakan pernah memimpin Ormas Nasional Demokrat (Nasdem) Jateng beberapa waktu lalu.

Namun, menurut Rustriningsih “dosa” pernah masuk Nasdem tersebut bukan hal yang perlu dipermasalahkan. Bahkan dia mengaku tujuan masuk ke Ormas Nasdem pada saat itu demi mendongkrak suara PDIP yang sempat turun dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam siaran langsung di Smart FM Rabu (24/4/2013) malam ini Rustri menjelaskan panjang lebar mengenai keputusannya untuk bergabung ke ormas Nasdem pada 2011 lalu.

“Latar belakang saya adalah karena saya sudah tidak memegang jabatan struktural partai lagi, hanya kader biasa,” ujarnya memulai cerita.

Menurut dia, angka perolehan kursi PDI Perjuangan di Jateng, dari sejak 1999—2009, dari tadinya dari sebanyak 38 kursi, jadi 31, lalu terakhir 23. “Yang terakhir ini penurunan suara 1,8 juta lebih,” jelasnya.

Melihat hal ini, lalu Rustri membahas dengan Ketua DPD PDIP Jateng pada saat itu. “Bagaimana ini supaya tidak turun, minimal begitu, syukur bisa naik. Tapi, saya melihat tidak ada ancang-ancang strategis yang cukup serius untuk dipersiapkan,” jelasnya.

Menurut dia, kala itu banyak potensi masyarakat yang bisa digarap. Mulai dari kalangan akademisi, profesi, hingga Pegawai Negeri Sipil secara pribadi.

“Potensi itu tentu dapat digarap dalam suatu kegiatan yang jauh dari suatu dukung mendukung tetapi riil dan suatu kegiatan-kegiatan kemasyarakatan,” jelasnya.

Kebetulan, lanjutnya, pada saat itu baru saja terbentuk ormas Nasdem. Rustri kemudian bergabung dengan ormas tersebut dengan tujuan sosial kemasyarakatan.

“Saya pikir deklarasi di Jakarta juga dihadiri petinggi-petinggi saya [PDIP], ada teman-teman juga yang wakil gubernur menjadi ketua dewan pembina, ada yang menajdi deklarator,” jelasnya.

Atas dasar itu, dia merasa tidak pantas keikutsertaannya di ormas Nasdem dalam kurun waktu tidak lama, dipermasalahkan. Apalagi di Pimpinan DPP PDIP sendiri ada yang dulu berasal dari partai lain.

“Jadi, Saya pikir, soal itu [dosa Nasdem-red] hanya sesuatu yang dihembus-hembuskan,” ujarnya. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fahmi Achmad
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper