BISNIS.COM, SURABAYA--Kasus demam berdarah dengue (DBD) selama empat bulan terakhir telah menyerang 294 penderita di 129 desa di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, sementara Dinas Kesehatan setempat mengalokasikan 200 fogging focus.
Kepala Dinas Kesehatan Gresik Sugeng Widodo menyebutkan sebaran kasus DBD masih terus meluas di wilayah kabupaten tersebut, meskipun bulan ini cenderung menurun.
Menurut dia, pada Januari lalu di Gresik ditemukan 116 penderita DBD lantas turun menjadi 99 penderita pada Februari, Maret 61 penderita dan hingga minggu ketiga bulan ini 29 penderita.
“Total penderita yang terserang DBD mencapai 294 orang, dimana area sebaran penyakit tersebut sudah meluar pada 17 kecamatan di 129 desa. Hanya satu kecamatan [di Kabupaten Gresik] yang belum terserang yakni Kecamatan Tambak di Pulau Bawean,” ujarnya dalam pernyataan pers, hari ini (Senin, 22/4/2013).
Terkait merebaknya penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk aedes aegypti, pihak Dinas Kesehatan Gresik telah melakukan fogging focus di sejumlah wilayah yang terjangkit DBD.
Sugeng menambahkan fogging dilakukan di wilayah penderita demam berdarah dan pada radius 200 meter terdapat penderita lain.
“Kami tahun ini menganggarkan 200 fogging focus untuk seluruh wilayah Kabupaten Gresik, dan kami akan meminta tambahan bantuan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur bilamana masih kurang,” tuturnya.
Pihak Dinas Kesehatan Gresik meminta kepada masyarakat agar aktif memberantas sarang nyamuk, dengan membersihkan bak mandi maupun genangan air di berbagai benda.
Menurut Sugeng, biasanya penyakit DBD ditandai dengan panas demam tinggi yang banyak menyerang bayi dan anak.
Penderita perlu diperiksakan ke dokter atau Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) manakala mengalami demam dalam tiga atau empat hari tanpa terdapat gejala flu atau penyakit lain.