Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK OF JAPAN Desak Pemerintah Naikkan Pajak Penjualan

BISNIS.COM,TOKYO—Bank of Japan (BoJ) mendesak pemerintah untuk segera membuat kebijakan soal pendapatan dan pengeluaran karena keuangan publik sedang dalam keadaan tidak menentu.Dalam pertemuan di parlemen pada Selasa (16/4), Gubernur BoJ Haruhiko

BISNIS.COM,TOKYO—Bank of Japan (BoJ) mendesak pemerintah untuk segera membuat kebijakan soal pendapatan dan pengeluaran karena keuangan publik sedang dalam keadaan tidak menentu.

Dalam pertemuan di parlemen pada Selasa (16/4), Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda mengatakan penaikan pajak penjualan adalah salah satu langkah yang dapat ditempuh para pengambil kebijakan Jepang untuk dapat membendung beban utang negara Asia Timur tersebut.

“Keuangan publik sedang tidak stabil. Oleh karena itu, pengaturan pendapatan dan pengeluaran harus disesuaikan lagi,”  “Saya rasa [menaikkan] pajak penjualan adalah salah satu caranya,” ujarnya.

Pada awal bulan ini BoJ sepakat untuk menggandakan utang pemerintah guna memperkuat ekspansi moneter. Namun, ada kekhawatiran BoJ akan berakhir mendanai biaya fiskal kecuali jika pemerintah berani mengambil langkah tegas utuk mengurangi beban utang mereka.

Sebelumnya, BoJ dan Pemerintah Jepang menyatakan bank sentral setuju untuk mencapai target inflasi 2% guna mengakhiri deflasi. Dalam pernyataan tersebut, pemerintah juga mengajukan kebijakan fiskal yang diharapkan dapat mencegah terbentuknya kebijakan pelonggaran moneter lebih lanjut.

Dalam pertemuan di parlemen Selasa, Perdana Menteri Shinzo Abe menyatakan tidak ada perubahan dalam rencana pemerintah untuk menaikkan pajak penjualan dari 5% menjadi 8% pada 2014. Meskipun demikian, jika ternyata perekonomian Jepang semakin melemah, kebijakan tersebut dapat saja dibatalkan. (Reuters)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Newswire/Wike D. Herlinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper