Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMPROV KALTIM Segera Alokasikan Dana Subsidi Penerbangan Perintis

BISNIS.COM, SAMARINDA--Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan mengalokasikan dana subsidi penerbangan perintis ke wilayah perbatasan bagian utara Kaltim pada alokasi APBD Perubahan 2013.

BISNIS.COM, SAMARINDA--Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan mengalokasikan dana subsidi penerbangan perintis ke wilayah perbatasan bagian utara Kaltim pada alokasi APBD Perubahan 2013.

Hal itu menyusul alokasi subsidi penerbangan perintis dari APBN kerap lambat dicairkan, hingga terjadi protes warga perbatasan yang hendak bepergian.

"Dana subsidi penerbangan perintis ke perbatasan yang dialokasikan APBD Kaltim, juga akan dialokasikan di anggaran perubahan. Sambil menunggu anggaran Rp22 miliar dari APBN," kata Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Kamis (4/4/2013).

Menurutnya, penerbangan ke perbatasan nantinya akan dilakukan dua kali dalam seminggu, dengan nilai subsidi setiap penerbangan berbeda.

Dia mencontohkan, rute Tarakan-Long Apung harga tiket normal Rp1.688.000 per orang, dijual hanya Rp688.000 per orang, yang berarti akan disubsidi sebesar Rp1.000.000.

Kemudian, harga tiket normal Samarinda-Long Bawan (Nunukan) sebesar Rp947.000, akan disubsidi Rp500.000 hingga menjadi Rp497.000. Lalu rute Samarinda-Long Apung (Malinau), harga tiket normal Rp1.460.000 disubsidi Rp1 juta menjadi Rp460.000.

Besaran tiket penerbangan perintis ini dilakukan pemenang lelang yakni, maskapai Avia Star yang memiliki pesawat twin outer, tiket yang disubsidi akan mulai tersedia 6 April 2013.

Sebelumnya, Bandara Temindung Samarinda yang melayani penerbangan rute pedalaman Kalimantan Timur dari Kota Samarinda, terpaksa ditutup karena aksi demonstrasi ratusan warga di wilayah utara Kaltim berbatasan dengan Malaysia, memprotes tiket pesawat yang mahal tanpa subsidi, Rabu (3/4/2013).

Dua penerbangan pesawat tujuan Long Apung dan Malinau dari Kota Samarinda, hari itu tidak jadi berangkat.

Aksi demonstrasi yang mendapat pengawalan ketat dari personil Polresta Samarinda dan Brimob Polda Kaltim tersebut dilakukan warga perbatasan, karena sulitnya transportasi dari dan menuju ke wilayah perbatasan di utara Kaltim.

Para demonstran mendesak Pemprov Kaltim segera menyalurkan dana subsidi untuk angkutan perintis yang melayani penerbangan ke perbatasan.

Lambannya dana subsidi angkutan perintis, selalu terjadi setiap tahun dan merugikan masyarakat.

“Tahun ini saja, warga perbatasan di Samarinda tidak bisa pulang karena harga tiket pesawat mahal tanpa subsidi. Sudah tiga bulan warga perbatasan tidak ada yang bisa pulang kampung,” ujar Fendi Meru, koordinator aksi demonstrasi.

Menurut Fendi, pemerintah pusat mestinya segera memerhatikan warga perbatasan dengan mencairkan anggaran subsidi.

“Pemerintah harus memerhatikan nasib warga di perbatasan. Jangan sampai masyarakat susah ke perbatasan untuk pulang kampung karena harga tiket pesawat yang mahal tanpa subsidi,” katanya. (wde)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Wiwiek Endah
Editor : Others
Sumber : Muhamad Yamin
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper