BISNIS.COM, TOKYO—Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda melipat gandakan belanja obligasi bulanannya untuk mencapai target inflasi sebesar 2% dalam 2 tahun dan mengakhiri deflasi yang sudah berlangsung selama 15 tahun.
Dalam rapat pertamanya sebagai pemimpin bank sentral Jepang itu pada Kamis (4/4/13), Kuroda mencabut untuk sementara sejumlah batasan kepemilikan obligasi dan menurunkan pagu tenor minimum pada obligasi yang akan dibeli.
BOJ juga menyatakan akan membeli obligasi-obligasi yang lebih berisiko, sehingga total pembelian obligasi yang akan diborong BOJ per bulannya mencapai 7 triliun yen atau US$74 miliar.
Kuroda berhasil memenangkan dukungan dari dewan gubernur BOJ, yang sebagian besar anggotanya ditunjuk oleh pemerintah sebelumnya. Dia juga berhasil memenangkan hati investor, terlihat dari menguatnya saham-saham dan melemahnya yen usai rapat tersebut.
Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,9% pada pantauan pukul 2.25 siang waktu setempat. Indeks saham acuan ini menguat sekitar 40% sejak pertengahan November 2012. Yen turun 1,3% menjadi 94,28 per dollar Amerika Serikat (AS).
“Ini cepat dan berapi-api. Penyebutan waktu speksifik dua tahun memang kejutan yang positif,” kata Takuji Okubo, kepala ekonom Japan Macro Advisors dan mantan ekonom Goldman Sachs Group Inc., di Tokyo. (if)