BISNIS.COM, TOKYO—Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda didesak agar membukukan inflasi dalam setahun, meskipun dia telah menargetkan akan mencapai target inflasi 2% dalam 2 tahun.
Ekonom Goldman Sachs Group Inc. dan JPMorgan Chase & Co., dua bank investasi asal Amerika Serikat (AS), pada Rabu (3/4/13) mengatakan Kuroda harus berhasil menaikkan harga-harga dalam 6 sampai 12 bulan kedepan jika tidak ingin pasar kehilangan kepercayaan akan kemampuan dia mencapai 2% pada 2015.
Selama masa itu, Kuroda harus mengambil strategi ‘melakukan apapun yang diperlukan’ untuk mengakhiri deflasi dan memulihkan pertumbuhan perekonomian terbesar ketiga di dunia itu.
Berdasarkan estimasi nilai tengah para ekonom yang disurvei Bloomberg sebelumnya, BOJ akan memutuskan untuk meningkatkan pembelian obligasi bulanan hingga 50% menjadi 5,2 triliun yen atau US$55,5 miliar dalam rapat bank sentral pada 3-4 April 2013.
Tekanan terhadap bank sentral ini muncul di tengah keraguan dari para ekonom dan mantan pejabat BOJ bahwa Kuroda mampu menjawab tenggat waktu yang ditetapkannya sendiri. Jika gagal, Kuroda mempertaruhkan kredibilitas Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
“Kuroda tidak punya dua tahun. Dia harus menunjukkan bahwa inflasi mendekati 1% paling tidak dalam setahun dan jika dia tidak bisa melakukannnya maka kekuatan Abenomics akan diragukan,” kata Masamichi Adachi, ekonom senior JPMorgan di Tokyo.