Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI JEPANG: BOJ hadapi pesimisme pebisnis Jepang

BISNIS.COM, JAKARTA—Pemulihan keyakinan para pelaku manufaktur Jepang tidak sekuat yang diestimasi para ekonom, sehingga semakin mendesak Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda untuk meningkatkan stimulus.

BISNIS.COM, JAKARTA—Pemulihan keyakinan para pelaku manufaktur Jepang tidak sekuat yang diestimasi para ekonom, sehingga semakin mendesak Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda untuk meningkatkan stimulus.

BOJ pada Senin (1/4/13) di Tokyo melaporkan indeks Tankan kuartalan untuk perusahaan manufaktur besar pada Maret 2013 dilaporkan minus 8, naik dari Desember 2012 yakni minus 12.

Bank sentral mengungkapkan perusahaan-perusahaan yang disurveinya mengatakan akan melakukan pemotongan investasi terbesar sejak resesi global. Setelah data kuartal I/2013 tersebut diumumkan, kinerja bursa saham berjatuhan.

Pesimisme berkepanjangan ini dapat semakin menyulitkan Kuroda untuk mencapai target inflasi 2% karena dia harus mendorong perusahaan-perusahaan untuk menggenjot belanja dan gaji guna menopang pemulihan pertumbuhan ekonomi.

Indeks Tankan ini semakin membuktikan adanya keraguan bahwa Kuroda mampu mengakhiri deflasi yang sudah berlangsung selama 15 tahun di Jepang hanya dengan mengucurkan stimulus.

Tidak jauh-jauh, bahkan kolega Kuroda sendiri, Deputi Gubernur BOJ Kazumasa Iwata, pada pekan lalu mengatakan tenggat 2 tahun yang ditetapkan Kuroda untuk mencapai target tersebut adalah tidak mungkin.

“Mempertahankan ekspektasi tetap tinggi akan sangat sulit bagi Kuroda. Pimpinan bank sentral yang baru mungkin harus menggunakan hasil Tankan sebagai alasan untuk menambah stimulus moneter,” kata Nobuyasu Atago, kepala ekonom Pusat Riset Ekonomi Jepang seperti dikutip Bloomberg.

Berdasarkan estimasi nilai tengah 24 ekonom yang disurvei Bloomberg sebelumnya, indeks Tankan adalah minus 7 untuk manufaktur besar pada Maret 2013. Level negatif dalam indeks ini menunjukkan jumlah perusahaan yang pesimistis lebih banyak dari yang optimistis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Others
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper