Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRESIDEN PKS DITANGKAP: Menteri Pertanian Suswono bantah terlibat & dukung KPK

JAKARTA--Menteri Pertanian Suswono membantah terlibat dalam dugaan suap importasi daging sapi yang berujung penangkapan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.

JAKARTA--Menteri Pertanian Suswono membantah terlibat dalam dugaan suap importasi daging sapi yang berujung penangkapan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.

 
"Bagaimana bisa diintervensi, ini kan lintas kementerian, wilayah publik jadi sulit untuk intervensi," ujar Suswono di Jakarta, Kamis (31/1).
 
Dia menambahkan kuota impor daging pada 2013 sudah ditutup. Perusahaan yang memiliki izin impor pun sudah ditetapkan berdasar skala industrinya oleh Kementerian Perdagangan.
 
Suswono menduga penyuap berikhtiar mendapat tambahan kuota. "Kementerian Pertanian sendiri tidak mungkin [bisa menambah kuota]," tegas anggota Dewan Penasehat PKS itu. 
 
Impor daging sapi pada 2013 ditetapkan 80.000 ton. Rinciannya impor sapi bakalan 267.000 ekor setara 48.000 ton dan daging beku 32.000 ton. Jumlah itu relatif beda tipis dibanding impor pada 2012 yang mencapai 85.000 ton daging beku dan sapi. 
 
Selain menurunkan kuota impor, Kementan awal Februari akan membuat kesepakatan dengan daerah penghasil daging soal jaminan pasokan sapi. Di sisi lain, Kementerian Perhubungan ditarget April mendatang siap mengoperasikan kapal khusus pengangkut sapi.
 
Seperti diketahui, Luthfi Hasan Ishaaq ditangkap KPK, Rabu (30/1). Presiden PKS itu diduga menerima suap dari PT Indoguna Utama terkait impor daging.
 
Sementara Ketua PB Nahdlatul Ulama, Said Aqil S, mendoakan Suswono bebas dari jerat KPK. "Semoga Pak Menteri Suswono selamat segalanya. Selamat dari KPK, selamatlah," katanya saat membuka diskusi stop impor hortikultura, di kantor pusat PBNU, Kamis.
 
Indria Samego, peneliti perkembangan politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menilai penangkapan Presiden PKS itu menegaskan ada faksi di tubuh partai. Selama ini ada pandangan PKS terbelah antara faksi keadilan dan kesejahteraan.
 
"Luthfi ternyata tidak berbeda dengan politisi lain. Ini karena ambisi atau perintah partai?" ujarnya dengan nada tanya.
 
Dia menilai kejadian ini menyebabkan elektabilitas partai turun. Pasalnya, basis suara partai ini anak muda, terpelajar dan muslim. Alhasil ke depan basis suara partai ini akan semakin kritis.
 
"Fenomena ini menegaskan tidak ada beda partai nasionalis, tidak ada agamis, nampaknya sama saja, pemburu rente. Begitu dapat kekuasaan, kekuasaan itu untuk apa," jelasnya soal perspektif yang muncul pascakasus suap importasi daging. (Faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Fahmi Achmad
Sumber : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper