Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEPERCAYAAN DIRI: Indonesia tertinggi di Asia

JAKARTA— Kepercayaan diri dan optimisme peningkatan pendapatan masyarakat Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia, sehingga Indonesia berpotensi menjadi pasar yang potensial bagi produk konsumsi.

JAKARTA— Kepercayaan diri dan optimisme peningkatan pendapatan masyarakat Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia, sehingga Indonesia berpotensi menjadi pasar yang potensial bagi produk konsumsi.

Vice President Equity Research Cresit Suisse Ella Nusantoro mengatakan negara dengan ekspektasi kenaikan pendapatan tertinggi menunjukkan optimisme. Secara demografi Indonesia masuk dalam kategori populasi muda. Generasi muda ini lebih konsumtif dan mulai terbuka terhadap produk konsumsi, media, dan teknologi informasi.

“GDP (Gross Domestic Product) Indonesia naik hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu menjadi US$3640. Optimisme peningkatan pendapatan masyarakat juga tinggi. Berarti, mereka berpotensi membelanjakan uang lebih banyak,” kata Ella di Jakarta, Rabu (30/1/2013).

Berdasarkan survey Credit Suisse, kepercayaan diri masyarakat Indonesia bahwa pendapatannya akan naik selama 12 bulan ke depan sebesar 64%. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan Arab Saudi (53%), China (42%), dan India (26%).

Survey ini mengambil sampel sebanyak 1.531 orang di desa dan perkotaan yang tersebar di wilayah Jawa dan luar Jawa. Daerah tersebut antara lain Medan, Deli Serdang, Jakarta, Botabek, Bandung, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Surabaya, Gowa, dan Makasar.

Meski demikian, lanjutnya, optimisme ini mayoritas berasal dari masyarakat berpendapatan rendah dan sedang masing-masing 83% dan 77% dari total sampel. Hal ini dilatarbelakangi oleh kebijakan penaikan upah minimum berkisar antara 3% dan 19% di seluruh provinsi.

Tahun lalu, lanjutnya, masyarakat Indonesia menghabiskan 28% pendapatannya untuk makanan, 26% untuk kebutuhan lainnya, dan 11% untuk ditabung. Selain itu, kebutuhan akan kesehatan dan perawatan diri sebesar 7% dan 5%.

Adapun untuk kebutuhan akan pendidikan dan otomotif sebesar 6%, hiburan 3%, dan perlengkapan rumah 4%.

Ella menambahkan produk fashion mengalami pertumbuhan yang signifikan, hampir mencapai 25%, dibandingkan dengan tahun lalu. Hal yang sama juga terjadi pada produk ponsel dan ponsel pintar yang tumbuh 8% dan 5%.

Khusus untuk pangan ternyata sebagian besar pengeluarannya dibelanjakan untuk produk mie instan serta minuman dalam botol. Sebanyak 95% responden mengaku telah mengkonsumsi mie instan dalam jangka waktu tiga bulan yang lalu. Adapun 90% telah membeli minuman dalam botol dalam periode yang sama. (msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Martin-nonaktif
Sumber : Rio Sandy Pradana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper