KUBU RAYA, Kalbar--Masyarakat di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat sudah berbulan-bulan bahkan tahunan mengalami kesulitan air bersih terutama dari suplai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Air tanah di daerah tersebut juga tidak bisa diharapkan karena berwarna hitam [air akar] dan keruh.
Akibatnya, warga terpaksa membeli air mineral untuk kebutuhan sehari-hari.
"Sudah 10 hari air tak mengalir ke rumah, ketika ditanya ada saja alasannya, sementara setiap bulan tagihan PDAM selalu datang dan kami bayar," kata Dwi Purnomo yang tinggal di Jl A Yani 2 Sungai Raya, Kalbar.
Akibat kesulitan air bersih, biaya untuk air bersih menjadi cukup mahal. Per hari rerata warga membeli 10 galon air mineral dengan biaya Rp50.000. Per bulan biaya untuk membeli air galon mencapai Rp1,5 juta.
"Ampun kalau begini, untuk air saja susahnya setengah mati. Mahalnya hidup ini, akibat pelayanan air PDAM yang tidak profesional dan asal-asalan. Apa kerja mereka, sementara setiap bulan selalu ada tagihan pemakaian air, aneh, air saja sering tak mengalir hingga berhari-hari bahkan kadang berminggu-mingu. PDAM sudah melanggar HAM," keluh Maisaroh, warga Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya Kalbar.
Sementara itu, hingga berita ini dimuat, Kepala PDAM Kabupaten Kubu Raya Gandhi Setyagraha tidak bisa dihubungi Bisnis.
Air bersih dari PDAM sangat dibutuhkan dan vital bagi warga di daerah itu, karena air tanah tidak bisa diharapkan.
Air tanah di kabupaten itu berwarna hitam kecokelatan dan keruh. Selain mengandalkan air dari PDAM, selama ini masyarakat setempat bertahan hidup dengan mengandalkan air hujan.
Persoalan air PDAM yang tidak mengalir tersebut, terutama dialami warga di Jl A Yani II atau Arteri Supadio, Parit Bugis dan Wonodadi, Kabupaten Kubu Raya. (K46)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
