PEKANBARU: Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau memperkirakan permintaan uang tunai (outflow) pada tahun ini akan meningkat 8%-9% dibandingkan dengan 2012 sekitar Rp13 triliun.
Asisten Direktur KPw. Bank Indonesia Provinsi Riau Abdul Majid Ikram mengatakan peningkatan permintaan uang tunai pada tahun ini terutama dipicu oleh pelaksanaan pemilihan Gubernur Riau periode 2013-2018.
Selain itu, imbuhnya, penyelenggaraan beberapa kegiatan berskala internasional seperti Islamic Solidarity Games yang berpusat di Pekanbaru juga meningkatkan jumlah permintaan uang tunai.
'Permintaan uang tunai pada tahun ini bisa meningkat 8-9% dari outflow uang sekitar Rp13 triliun. Tahun lalu pun naik 7,3% searah dengan pertumbuhan PDRB [produk domestic regional bruto],' ujarnya, Selasa (22/1/2013).
Hanya saja, imbuhnya, outflow uang sekitar Rp13 triliun tersebut belum memperhitungkan jumlah uang yang bersumber dan dibawa oleh orang-orang yang berasal dari luar Riau.
Penyelenggaran Pilkada, jelasnya, biasanya terjadi akselerasi ekonomi, khususnya pada sektor tertentu seperti perdagangan, hotel, dan industri padat karya. Hal itu, lanjutnya, akan memengaruhi jumlah uang tunai yang akan beredar di Riau.
Selain terjadi penambahan jumlah uang, katanya, penyelenggaraan Pilkada juga akan memengaruhi investasi yang masuk ke Riau, bisa naik atau turun tergantung kepada seberapa kondusif iklim usahanya. (ra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
