Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA-Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerintahkan PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB) untuk menyediakan pompa guna mengatasi banjir yang masih melanda kawasan Pluit, Jakarta Utara.
 
Menteri BUMN Dahlan Iskan menuturkan DKB memiliki pompa-pompa raksasa dengan kapasitas 18 meter kubik per menit yang biasa digunakan untuk mengeringkan dok.
 
Menurutnya, BUMN galangan kapal itu memiliki sekitar 10 pompa dengan ukuran 18 meter kubik per menit itu.
 
Ukuran pompa yang dimiliki DKB itu sangat besar karena dua pompa yang saat ini dijalankan di Pluit itu hanya sekitar 6 meter kubik per menit.
Dengan hanya dua pompa kecil, dia menilai itu sulit sekali untuk bisa mengatasi banjir di Pluit dalam waktu seminggu, apalagi bila hujan turun lagi.
 
"Saya sudah berbicara dengan Gubernur DKI Jakarta," ujarnya, Selasa (22/1).
 
Dahlan memerintahkan DKB mengirimkan dua pompa terlebih dahulu. Jika masih kurang, pompa yang dikirimkan memungkinkan untuk ditambah lagi.
Selain itu, ujar Dahlan, DKB juga memiliki kapal untuk mengangkut mesin pompa itu ke rumah pompa Pluit dengan menyeberangi Tanjung Priok.
 
"Sekarang fokus dari laut untuk menyediakan pompa guna mengatasi banjir di Pluit," tegasnya.
 
Selain itu, Dahlan juga memerintahkan Direktur Utama Pelindo II RJ. Lino untuk mengontak PT Rukindo yang memiliki satu kapal keruk yang berfungsi bisa untuk pompa.
 
"Akan tetapi, kapal tersebut masih diperbaiki di DKB, baru 95% selesai. Perbaikannya dikebut," ujarnya.
 
Keputusan itu diambil Dahlan setelah dia melihat rumah pompa di ujung Pluit, dekat Muarabaru, dengan kapal karet Kostrad dan direksi Bank Mandiri.
 
"Dari 14 pompa, hanya dua pompa yang jalan. Adapun enam pompa sudah terlanjur dibongkar, empat terendam, dan satu pompa diistirahatkan. Kami juga mengontak Singapura mencari kapal pompa sewa, tetapi belum dapat. Ternyata di DKB ada, meski masih perbaikan," katanya.
 
Dia menambahkan Kementerian BUMN telah mengerahkan beberapa BUMN untuk menyediakan pompa sedot air dan alat pengolah air banjir menjadi air minum.
 
Dahlan telah mengunjungi beberapa posko banjir di Pesing dan Pluit yang dibuat BUMN beberapa hari yang lalu.
 
Kementerian BUMN bersama rombongan direksi Bank Mandiri telah mendistribusikan makanan ke kampung di Pluit yang hanya bisa dijangkau dengan cara menyeberangi danau Pluit dan ikut melihat rumah pompa yang kurang berdaya.
 
Bank Mandiri juga mendistribusikan 80 pengolah air banjir menjadi air minum tanpa perlu menggunakan listrik.
 
(faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Fahmi Achmad

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper