JAKARTA: Kemelut di Partai Nasional Demokrat (Nasdem) semakin meluas. Partai yang mendapat nomor urut 1 pada pemilu 2014 mendatang ini dikabarkan didera konflik internal.
Ketua Dewan Pakar Nasdem Hary Tanoesoedibjo dikabarkan akan mengundurkan diri dari Partai Nasdem. Hal itu diduga akibat konflik antara CEO MNC grup ini dengan pemilik Metro TV Surya Paloh di partai Nasdem.
Kabar itu mencuat dari kicauan mantan Menteri Sekretaris Negara dan mantan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Yusril Ihza Mahendra.
Yusril menuliskan dalam akun Twitternya bahwa Hary Tanoe akan menggelar jumpa pers untuk menyatakan mundur dari Partai Nasdem.
"Hary Tanoe akan gelar konpers besok untuk menyampaikan keputusannya mengundurkan diri dari partai Nasdem," tulis Yusril, Senin dini hari (21/1).
Kendati demikian, Yusril mengaku tidak ditunjuk sebagai kuasa hukum Hary Tanoe. Dia juga tidak memberikan informasi waktu dan tempat konferensi pers pengunduran diri Hary Tanoe secara tepat.
Melalui akun @Yusrilihza_Mhd, dia menegaskan bahwa dirinya telah mendapatkan konfirmasi langsung tentang rencana mundurnya Hary Tanoe dari Nasdem. Menurutnya, Hary Tanoe membenarkan kabar tersebut.
"Perpecahan internal di Partai Nasdem nampaknya tak terelakkan lagi. Relatif banyak orang berharap pd partai baru ini, tapi apa hendak dikata," tegasnya.
Dikabarkan Surya Paloh akan mengambil posisi ketua umum partai. Rencana ini mengundang pro dan kontra didalam tubuh partai. Surya Paloh yang saat ini menjabat Ketua Majelis Nasional Partai Nasdem akan mengambil alih posisi puncak di Nasdem itu.
Surya Paloh akan mengambil alih posisi sentral di Partai Nasdem tersebut pada bulan Januari 2013 nanti. Momentum yang akan digunakan adalah Kongres atau Konvensi nasional perdana Partai Nasdem. Hingga saat ini posisi Ketua Umum Partai Nasdem masih dipegang oleh Patrice Rio Capella dan Sekjen dipegang Ahmad Rofiq. (arh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
