Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANJIR JAKARTA: Bisnis properti menggila, salah satu penyebabnya

JAKARTA: Pesatnya pertumbuhan bisnis properti sejak 1980-an di Jakarta dinilai menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di Ibu Kota karena berkurangnya daerah resapan air dan makin cepatnya penurunan permukaan tanah.

JAKARTA: Pesatnya pertumbuhan bisnis properti sejak 1980-an di Jakarta dinilai menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di Ibu Kota karena berkurangnya daerah resapan air dan makin cepatnya penurunan permukaan tanah.

 
Ketua Visi Indonesia 2033 Andrinof Chaniago dalam akun twitternya @andrinof_a_ch memaparkan gencarnya bahwa bisnis properti pada akhir 1980-an membuat jumlah situs, waduk serta rawa yang menjadi daerah resapan air menjadi berkurang.
 
"Alih fungsi lahan di DAS Ciliwung [dan lahan di Jabar, umumnya] berlangsung kencang sejak akhir thn 1980-an #BanjirJkt," katanya.
 
Andrinof menambahkan data terukur ttng alih fungsi DAS n Daerah Tangkapan Air agak sulit ditemukan. Tapi utk indikasi, lihat data alih fungsi sawah #BanjirJkt.
 
Dia memaparkan alih fungsi lahan di Jabar pada 2000-an tercatat sekitar 4.000 hektar per tahun dan ini bisa dilihat sebagai indikator alih fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Daerah Tangkapan Air (DTA). 
 
Sedangkan di Jakarta, pertumbuhan pesat proyek properti penyedot air tanah menyebabkan laju penurunan permukaan tanah semakin cepat. 
 
Menurut Andrinof kondisi DAS dan DTA pada 13 sungai yang mengalir ke Jakarta dan kondisi permukaan lahan Ibu Kota membuat musim hujan ekstrim semakin memperbesar potensi banjir.
 
Pertumbuhan ekonomi di kawasan Jabodetabek pada 1980-1997 juga maju pesat namun keseimbangan ekosisem dikorbankan karena sektor properti menjadi andalan.
 
"Makin padatnya bangunan di Jakarta dan sekitarnya, tampak diiringi makin padatnya bangunan hotel, villa, resort dll di Puncak #BanjirJkt," kata Andrinof. 
 
Dia menambahkan "Tanda pembangunan ekon tdk brkualitas itu: deindustrialisasi dan manjakan sektor properti. Itu yg sekarang sdg dilanjutkan!"    (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Rustam-nonaktif

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper