Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DUNIA MALAM WONOGIRI: Puncak dari Kebebasan Seks (Bagian II)

SOLO--Perilaku seks di kalangan pelajar di Wonogiri bagaikan gunung es. Banyak kasus mulai seks bebas hingga pencabulan dan pemerkosaan.Saya tak bisa menyebutkan berapa jumlahnya. Namun, yang jelas mencapai ratusan [kasus] dalam setahun,

SOLO--Perilaku seks di kalangan pelajar di Wonogiri bagaikan gunung es. Banyak kasus mulai seks bebas hingga pencabulan dan pemerkosaan."Saya tak bisa menyebutkan berapa jumlahnya. Namun, yang jelas mencapai ratusan [kasus] dalam setahun," kata pegiat LSM Masyarakat Wonogiri Peduli Perempuan dan Anak (MWPPA), Siti Muslimah, pekan lalu.Hasil pendataan Muslimah, 80% kasus-kasus pencabulan, pemerkosaan serta kekerasan seks lainnya di kalangan pelajar berakhir dengan mediasi. Sementara, yang berlanjut ke proses hukum tak sampai 5%. Sisanya, sebagian melalui pernikahan paksa dan sebagian pelaku kabur."Tahun ini, yang berlanjut ke proses hukum hanya 24 kasus. Adapun yang berujung damai, kabur hingga tak diketahui saya kira mencapai ratusan [kasus]," katanya seraya menyebutkan kasus asusila merata pada anak SMP hingga SMA dan sederajat. "Bahkan, [kasus pada] anak-anak SD juga ditemukan," tambahnya.Perkiraan Muslimah ini cukup masuk akal. Simak saja data yang dilansir olehPengadilan Agama (PA) Wonogiri. Pada 2010, sedikitnya ada 55 permohonan dispensasi kawin. Sedangkan di 2011 meningkat menjadi 76 permohonan. Awal 2012 hingga November, jumlahnya mencapai 72 permohonan. Tentu saja, jumlah itu hanya segelintir dari jumlah kasus pergaulan bebas para pelajar yang berujung pada pernikahan.Dispensasi kawin ialah sebuah upaya yang diajukan oleh calon mempelai laki-laki yang berumur di bawah 19 tahun atau perempuan yang di bawah 16 tahun agar pernikahannya diizinkan. Mayoritas alasan permohonan dispensasi kawin ialah karena yang bersangkutan telah hamil.DARI HOTEL HINGGA WARNETSalah warga Baturetno Wonogiri, Tarmuji, menyebut lokasi yang menjadi tempat favorit para pelajar untuk berpacaran hampir merata di Wonogiri. Ada hotel, rumah kosong, temat indekos serta warnet. Lalu lokasi wisata, hutan, pegunungan, jalan yang sepi juga menjadi tempat favorit para pelajar."Wonogiri ini kan lokasi geografisnya sangat luas. Jadi, banyak sekali tempat yang dijadikan lokasi mesum. Apalagi, rata-rata orang tua mereka kan boro, jadi pengawasan enggak ada," katanya.Sejumlah lokasi favorit yang menjadi mangkal para siswa-siswi berpacaran secara bebas antara lain Selo Belah, Jeblokan, Karang Tengah, di perbatasan Giriwoyo-Donorejo, kawasan Waduk Gajah Mungkur (WGM) wilayah Baturetno antara Desa Temon-Setrorejo, Baturetno, jalan terowongan di perbatasan Baturetno-Watuagung, kawasan Museum Karst Pracimantoro."Di perbatasan Giriwoyo-Donorejo [Pacitan], mereka melakukan seks bebas di motor dan di tepi jalan. Makanya, setiap hari ditemukan banyak kondom di sana," paparnya. (Tim Espos/LN) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : JIBI/Solopos

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper