JAKARTA--Meski ada rencana kebijakan uang muka bagi pembiayaan syariah, namun PT Federal International Finance optimisitis kinerja pembiayaan pada tahun depan tidak anjlok.
Anak usaha Astra International ini telah menetapkan rencana bisnis 2013 dengan target sama dengan tahun ini yakni pembiayaan untuk 1,2 juta unit motor atau setara dengan nilai Rp18 triliun.Suhartono, Presiden Direktur Federal International Finance (FIF), mengatakan optimistis tersebut dibangun atas dasar peningkatan upah minimum di berbagai kota.
“Sebagian target konsumen kami adalah orang yang bekerja sekitar 1 tahun. Kalau UMK [upah minimum kota] meningkat, maka masalah kendala uang muka seharusnya bisa teratasi,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (17/12).
Kebijakan uang muka yang efektif berlaku pada pertengahan Juni 2012 menjadi salah satu masalah besar bagi ekspansi pembiayaan FIF. Multifinance yang berdiri pada 1989 ini telah mengalami pelambatan pembiayaan akibat kebijakan uang muka. FIF juga telah merevisi target pembiayaan pada tahun ini dari 1,4 juta unit motor menjadi 1,2 juta unit.
Namun ancaman bagi multifinance tidak berhenti disana, karena regulator juga berencana untuk menerbitkan aturan uang muka bagi pembiayaan syariah, yang akan efektif berlaku pada April mendatang.
Menurut Suhartono, kebijakan uang muka syariah akan menjadi hambatan terbesar dalam ekpansi pada tahun depan. Namun, perseroan masih berharap peningkatan UMK dapat mendorong permintaan pembelian motor.
“Kalau ternyata pada April [paska penerbitan kebijakan uang muka pembiayaan syariah] terjadi pelambatan, maka kami bisa revisi target. Yang pasti kami berusaha optimis dulu,” ujarnya. (if)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel