Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENDIKBUD: Kemampuan sains anak didik sangat rendah, orientasi akan diubah

SURABAYA-- Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan kemampuan sains anak didik kita sangat rendah, akibat pendidikan yang berorientasi hafalan, karena itu proses pendidikan akan kita ubah berorientasi saintifik.

SURABAYA-- Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan kemampuan sains anak didik kita sangat rendah, akibat pendidikan yang berorientasi hafalan, karena itu proses pendidikan akan kita ubah berorientasi saintifik.

 

Mohammad Nuh menegaskan kurikulum 2013 hingga kini tidak ditolak masyarakat, kecuali banyak pihak yang mempertanyakan kesiapan guru untuk mempraktikkan kurikulum baru itu. 

"Uji publik kurikulum 2013 sampai 23 Desember, tapi mayoritas setuju bahwa kurikulum harus berubah," katanya di sela-sela peresmian 'Mini Hospital' STIKES Yarsis di komplek Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari, Surabaya, Sabtu (15/12/2012).Didampingi Ketua STIKES Yarsis Drs Salamun M.Kes dan koordinator Kopertis VII Prof Sugijanto, ia menjelaskan tidak adanya penolakan kurikulum 2013 itu karena kesadaran akan tantangan masa depan yang komplek."Apalagi, kemampuan sains anak didik kita juga sangat rendah, akibat pendidikan yang berorientasi hafalan, karena itu proses pendidikan akan kita ubah berorientasi saintifik," katanya.Menurut mantan Rektor ITS Surabaya dan kini juga menjadi anggota Majelis Wali Amanah Unair Surabaya itu, pendidikan berorientasi saintifik itu mengutamakan observasi (pengamatan)."Dengan kurikulum pendidikan yang mengutamakan observasi, kita akan mengajarkan anak didik untuk berani bertanya, bernalar, dan seterusnya, sehingga pendidikan juga akan banyak membawa anak didik ke lapangan," katanya.Misalnya, pelajaran tentang matahari, maka anak didik akan diajak keluar untuk melihat langsung, lalu mereka akan dapat mempertanyakan apa saja tentang matahari. "Kenapa matahari terbit dari timur, kenapa arah terbit matahari itu disebut timur, dan seterusnya," katanya.Meski tidak ditolak, kata menteri yang juga Ketua Yarsis itu, banyak kalangan yang mempertanyakan kesiapan guru dalam mempraktikkan kurikulum baru itu, karena itu pihaknya akan secepat merespons saran masyarakat itu."Karena itu, begitu uji publik kurikulum 2013 itu selesai, maka kami secepat mempersiapkan pelatihan guru. Tidak ada jawaban yang pas untuk pertanyaan tentang kesiapan guru, kecuali melakukan persiapan itu," katanya.Oleh karena itu, katanya, pihaknya memiliki waktu untuk mempersiapkan guru hingga pemberlakuan kurikulum baru itu pada tahun ajaran baru sekitar Juni mendatang.Secara terpisah, staf khusus Mendikbud Sukemi yang turut mendampingi menteri dalam acara itu menegaskan bahwa pertanyaan masyarakat tentang kurikulum 2013 itu bukan tentang materi kurikulum baru itu."Tapi, pertanyaan masyarakat umumnya tentang kesiapan guru dan pedoman kurikulum baru itu, karena itu kami sekarang mempersiapkan pelatihan dan buku pedoman seiring dengan uji publik, sehingga semuanya akan benar-benar siap saat kurikulum 2013 itu diterapkan," katanya.(Antara/msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper