Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RICUH BARONG TONGKOK: Polda Kaltim siagakan 800 personel gabungan

BALIKPAPAN: Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menyiagakan 800 personel yang terdiri dari gabungan dari Polres Kutai Barat, Polres Kutai Kartanegara, Brimob dan bantuan dari anggota TNI untuk menjaga situasi tetap kondusif pascakericuhan yang terjadi

BALIKPAPAN: Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menyiagakan 800 personel yang terdiri dari gabungan dari Polres Kutai Barat, Polres Kutai Kartanegara, Brimob dan bantuan dari anggota TNI untuk menjaga situasi tetap kondusif pascakericuhan yang terjadi di Barong Tongkok, Kutai Barat, Sabtu (24/11) malam.Kabag Humas Polda Kaltim Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta mengatakan situasi secara umum aman terkendali karena kericuhan yang sempat terjadi hingga menghanguskan satu kios hanya melibatkan beberapa orang warga. Menurutnya, aparat kepolisian hanya disiagakan agar kericuhan tidak ditunggangi oleh oknum lain yang tidak bertanggung jawab.“Semalam situasi sudah terkendali karena konsentrasi massa sudah bubar dan kami terus mengupayakan agar ada jalan damai,” ujarnya, Minggu pagi (25/11).Kericuhan yang terjadi tersebut dipicu oleh pemukulan yang terjadi kepada salah satu warga ketika membeli premium di salah satu agen premium dan minyak solar (APMS) pada Jumat (23/11). Info yang dihimpun Bisnis di lapangan menyebutkan karena merasa tak bersalah, teman korban yang dipukul merasa tidak terima atas perlakuan tersebut.Sempat terjadi kesepakatan perdamaian yang melibatkan tokoh masyarakat yang dituangkan dalam 14 butir kesepakatan. Namun, terjadi penjarahan dan pembakaran kios oleh massa karena masih ada poin yang dianggap kurang memberikan sangsi tegas terhadap pelaku pemukulan di APMS tersebut.Kendati demikian, tidak ada korban jiwa karena warga yang berkonflik sudah diamankan oleh aparat kepolisian terlebih dahulu. Selain itu, aktivitas warga di Kota Barong Tongkok juga tetap berjalan seperti biasa meskipun sempat ada pembakaran kios tadi malam. Pihak kepolisian dan pemerintah daerah dengan menggandeng para tokoh masyarakat masih terus berupaya mencari cara agar kesepakatan tersebut bisa diterima kedua belah pihak. (arh) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Rahmad Subiyanto

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper