MERAK: Nakhoda kapal Bahuga Jaya yang tenggelam setelah ditabrak oleh kapal kargo MT Norgas Chatinka dan kapal tanker pengangkut BBM Noor Gaftar pada Rabu dinihari pukul 04.50 WIB di Perairan Selat Sunda, diperiksa oleh pihak Administratur Pelabuhan Banten.
Kepala Adpel Banten Baptis Sugiarto di Merak, Rabu, mengatakan, pihaknya masih memeriksa nahkoda kapal Bahuga Jaya bernama Sahat Maruli Tua Manurung untuk mengetahui kronologis tertabraknya kapal tersebut.
“Kita juga belum mengetahui penyebab tertabraknya kapal itu. Sebab saat ini kami sedang memeriksa nahkodanya,” katanya saat konferensi pers di kantor ASDP Merak, Rabu (26/9). (foto: hardika.com).
Dia menjelaskan kapal Bahuga Jaya tersebut masih laik jalan karena sebulan sebelumnya sudah melakukan 'docking'. Kapal buatan Norwegia pada 1992 tersebut memiliki kapasitas 351 orang dan 120 unit kendaraan.
Sebanyak 86 korban kapal motor penyeberangan Bahuga Jaya yang tenggelam di dekat Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, dievakuasi ke Pelabuhan Merak Cilegon, Banten.
Pantauan di Posko Tanggap Darurat Pelabuhan Merak, data sementara korban yang dievakuasi ke Merak sebanyak 83 orang, mereka dievakuasi KM Mufidah sebanyak 15 orang, KMP Rajabasa 25 orang, KMP Windu Karsa tiga orang, KMP Jatra III sebanyak dua orang serta dievakuasi dengan KMP Nusa Agung 38 orang.
Sebanyak 76 orang diantaranya langsung dibawa ke RS Krakatau Medika Cilegon dan lainnya RSUD Kota Cilegon. “Satu orang korban yang dievakuasi ke Merak meninggal dunia dan enam orang meninggal dibawa ke Bakauheni, Lampung,” kata petugas Posko Tanggap Darurat di Pelabuhan Merak, AKP Syamsul Bahri.
Sementara jumlah korban yang berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung di antaranya 70 orang dievakuasi kapal Munic Line, 38 orang dievakuasi kapal Gelis Rawuh, Kapal Bontang 16 orang, tug boat (kapal tunda) tiga orang, dan dievakuasi dengan kapal Windu Karsa Pratama tiga orang. (antara/yus)