Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNPB: Ancaman longsor masih mengintai, masyarakat Ambon waspadalah!

JAKARTA: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menilai ancaman bencana longsor di wilayah Ambon masih berpotensi terjadi sehingga masyarakat dan pemerintah daerah dituntut tetap waspada.Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo

JAKARTA: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menilai ancaman bencana longsor di wilayah Ambon masih berpotensi terjadi sehingga masyarakat dan pemerintah daerah dituntut tetap waspada.Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan topografi dan geomorfologi wilayah Ambon merupakan bagian kepulauan Maluku dari pulau-pulau busur vulkanis."Sebagian besar berbukit dan berlereng terjal. 73% luas wilayah berlereng terjal, dengan kemiringan di atas 20%. Hanya 17% wilayah daratan yang datar atau landai dengan kemiringan kurang dari 20%," katanya, Sabtu (4/8).Namun, lanjutnya, masyarakat lebih memilih hunian pada daerah lereng atau perbukitan karena daerah datar sudah terbatas dan mahal. "Berkembangnya permukiman di kota juga dipengaruhi bertambahnya pendatang baru dari masyarakat dari kabupaten atau kota lain di wilayah Maluku yang menetap di kota ini karena terkait dengan pendidikan, ekonomi, dan lainnya," jelasnya.Pertumbuhan penduduk yang tidak berimbang dengan ketersediaan lahan yang murah tersebut, sambung Sutopo menyebabkan masyarakat cenderung membangun ke arah perbukitan yang rawan longsor."Dengan banyaknya gempa bumi di sekitar Maluku menyebabkan konsolidasi struktur tanah melemah. Ditambah lagi intensitas hujan yang juga meningkat. Maka longsor mudah terjadi," terangnya.Melihat kondisi tersebut, dia berharap pemda menjadikan penanggulangan bencana menjadi salah satu prioritas pembangunan salah satunya dengan meningkatkan anggaran untuk penanggulangan bencana."Tahun ini dana untuk penanggulangan bencana di BPBD hanya Rp662 juta dari total APBD Maluku yang Rp1,1 triliun atau hanya 0,06% saja. Jumlah ini sangat kecil dibandingkan dengan ancaman bencana yang ada," ujarnya.

 

Menurutnya, ancaman longsor di Ambon sangat nyata yang tercermin dari data bencana longsor yang pernah terjadi.Selama periode 1 Januari-4 Agustus 2012, terang Sutopo, jumlah korban meninggal akibat bencana di Maluku mencapai 110 orang yang mana 33 orang meninggal akibat banjir dan longsor, 3 orang akibat puting beliung, 69 orang akibat kecelakaan laut, dan 5 orang kena demam berdarah."Dari 33 orang meninggal karena longsor dan banjir tersebut, diantaranya longsor pada 19 Juni 2012 di Kec. Sirimau, Kota Ambon yang menyebabkan 11 orang meninggal, dan banjir dan longsor pada 1 Agustus 2012 dengan korban 10 orang meninggal," tambahnya.(Faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper