JAKARTA: PT Hardy’s Propertindo, pengembang properti yang berbasis di Bali, berencana mengembangkan perumahan di daerah Ketewel, Bali pada 2013.
Gede Agus Hardyawan, Presiden Direktur PT Grup Hardy’s Holding (induk usaha Hardy’s Propertindo), mengatakan pegembangan akan dimulai saat lahan yang diakuisisi perseroan mencapai 10 hektare.
“Saat ini kami baru berhasil mengakuisi lahan seluas 3 hektare, kami harapkan sampai akhir tahun yang terakuisisi mencapai 10 hektare. Setelah itu, pengembangannya baru kami mulai, mungkin tahun depan sudah bisa diluncurkan,” ujarnya usai konferensi pers penandatanganan dengan PT Intiwhiz International, Jumat (13/7).
Perumahan ini nantinya menggunakan konsep Grand Villa, dan ditawarkan dengan harga Rp1,2 miliar-Rp1,5 miliar. Rumah yang per unitnya dilengkapi kolam renang pribadi ini memiliki luas lahan mulai 200 m2.
Meskipun regulasi saat ini belum memperbolehkan warga asing mendapatkan properti dengan status hak milik, Hardyawan tetap membidik segmen warga negara asing disamping warga negara Indonesia sendiri.
“Warga asing di Bali biasanya membeli properti dengan menggunakan nominee, dengan kata lain menggunakan surat kuasa atas nama warga Indonesia. Permintaan untuk perumahan di Bali memang tinggi, baik dari WNI maupun WNA,” jelasnya.
Tahun ini, perseroan tengah berfokus pada pembangunan dua hotel di Bali, salah satunya di daerah Sanur yang akan dioperasikan oleh anak usaha PT Intiland Development Tbk, yakni PT Intiwhiz International. (arh)