Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEPUTUSAN SEMBIS: 23 LoI investasi Rp4,7 Triliun disepakati

Peningkatan Kinerja Investasi Kota Semarang

Peningkatan Kinerja Investasi Kota Semarang

No.

Indikator Kinerja Kunci (IKK)

Realisasi Investasi

2009

2010

2011

1

Jumlah Investor di Kota Semarang

2253

2977

3546

2

Jumlah Nilai Investasi (Rupiah)

1.748.936.779.411

2.073.402.986.985

2.878.287.46.724

3

Rasio Daya Serap Tenaga Kerja

1,97

2,05

2,33

4

Penanaman Modal Jumlah Tenaga Kerja

13.977

14.566

16.513

5

Kenaikan / Penurunan Nilai Realisasi Penanaman Modal (Rupiah)

208.726.105.411

324.466.207.574

804.854.959.744

6

Prosentase Kenaikan Nilai Investasi

13,5

18,55

38,82

Sumber : Pemkot Semarang

 

SEMARANG - Semarang Business Forum (Sembiz) 2012 menghasilkan kesepakatan   penandatanganan 23 Letter of Intent (LoI) rencana investasi di Kota Semarang dan  kabupaten sekitar sebagai wilayah hinterland dengan nilai Rp4,7 triliun.

 

Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Semarang Sri Martini mengatakan 23 LoI yang dihasilkan dalam Sembiz 2012 dengan total nilai investasi  Rp4,7 triliun tersebut, terbagi untuk Kota Semarang 16 LoI, Kabupaten Kendal 3 LoI, Kabupaten Semarang 3 LoI, dan Kota Salatiga 1 LoI.

 

“Sembiz 2012 ini memang sengaja mengajak wilayah sekitar Kota Semarang (Kedungsepur) sebagai daerah hinterland, seperti Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan untuk lebih aktif lagi menawarkan potensi investasinya,” tuturnya, Senin (2/7).

 

Menurutnya dengan menggandeng wilayah Kedungsepur diharapkan perkembangan wilayah itu juga dapat mendorong investasi di Kota Semarang, karena bagaimana pun perkembangan investasi Kota Semarang, tidak akan terlepas dari perkembangan wilayah hinterland tersebut.

 

Dia mengatakan potensi yang ditawarkan dalam Sembiz 2012 ini sebanyak 37 potensi investasi, dimana total investasi yang ditawarkan khusus Kota Semarang mencapai Rp2,4 triliun, dan kabupaten/kota yang masuk wilayah Kedungsepur itu nilai investasinya sekitar Rp2,06 triliun.

 

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jateng Bidang Investasi Didik Soekmono mengatakan raihan 23 LoI dengan total nilai investasi yang mencapai Rp4,7 triliun tersebut sudah menunjukkan trend positif yang sugnifikan.

 

“Kota Semarang dan dan wilayah hinterland, dalam hal ini Kedungsepur merupakan bagian yang dilirik para investor, meskipun pemerintah kabupaten/kota sekitarnya itu sementara ini dalam mempromosikan potensinya masih ikut Sembiz 2012,” ujarnya.

 

Menurutnya sekian banyak Loi tersebut, khusus untuk Kota Semarang optimis dapat terpantau untuk segea terealisasikan, dan ini terbukti dari gelaran tahun lalu saja dari 22 investor yang menyatakan kepeminatannya dengan nilai investasi Rp3,2 triliun, saat ini sudah terealisasi Rp2,45 triliun.

 

“Sedangkan untuk luar Kota Semarang, wilayah Kedungsepur, memang harus dikawal dengan baik, karena terkadang terdapat sejumlah daerah yang menjual profil investasinya tanpa didukung kondisi real kesiapan pemerintah/kabupaten setempat, seperti status tanah yang akan digunakan harus jelas,” ujarnya.

 

Menurutnya, para investor harus didampingi untuk meminimalisir kendala investasi, khususnya dalam hal perizinan, dan selalu berupaya meyakinkan investor agar menindaklanjuti LoI ke arah perjanjian yang lebih mengikat berbentuk nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).

 

Sementara itu, Plt Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan bertekad menghapus berbagai hambatan investasi yang menyebabkan investor enggan menanamkan modalnya di Kota Semarang, misalnya seperti dalam hal pengurusan perizinan.

 

“Kami akan melakukan penyederhanaan pelayanan perizinan, seperti IMB yang biasanya 30 hari menjadi 15 hari, proses pelayanan SIUP dan TDP dari 7 hari menjadi hanya 3 hari selesai,” ujarnya.

 

Pihaknya juga menjanjikan pembenahan infrastruktur, terutama penaggulangan rob akan dijadikan prioritas, seperti saat ini telah membangun sistem polder di sejumlah titik sehingga permasalahan rob cepat terselesaikan.

 

“Penanganan rob Insyaallah pada pertengahan 2013 sudah teratasi dengan baik, terutama kawasan Kota Lama, yang merupakan lokasi yang menyimpan potensi investasi luar biasa,” ujarnya. (k39/Endot Brilliantono)

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Puput Ady Sukarno/Endot Brilliantono

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro