Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KOMODITAS: Karet mulai incar gain

BANGKOK: Pemasok komoditas karet dunia untuk industri ban dan sarung tangan akan menghadapi kelebihan permintaan setelah mengalami pelemahan konsumsi dan tekanan harga komoditas global menyusul pelemahan di Eropa dan China, konsumen karet terbesar.Produksi

BANGKOK: Pemasok komoditas karet dunia untuk industri ban dan sarung tangan akan menghadapi kelebihan permintaan setelah mengalami pelemahan konsumsi dan tekanan harga komoditas global menyusul pelemahan di Eropa dan China, konsumen karet terbesar.Produksi diperkirakan mencukupi volume konsumsi di kisaran 400.000 ton dalam 6 bulan setelah keluar dari defisit musiman sebesar 150.000 pada semester kedua lalu ujar Chris Pardey, CEO RCMA Commodities Asia, perusahaan perdagangan yang berbasis di Singapura. Surplus diperkirakan akan bertahan sampai dengan 2014, tambah Prachaya Jumpasut, Managing Director Adviser Industry The Rubber Economist.Bursa berjangka sempat anjlok 48% dibandingkan dengan Februari 2011 menyusul Eropa yang berjuang untuk mengatasi krisis dan China yang bergerak melambat dalam tiga tahun terakhir. Angka penjualan kendaraan di China turun 1,3% dalam 4 bulan, situasi yang buruk sejak 1998. Harga-herga terus turun mengancam pendapatan dari Thailand, produsen dan eksporter karet terbesar dunia, termasuk memotong keuntungan produsen ban seperti Bridgestone Corp dan Michelin & Cie."Pasar karet masih bearish karena masalah Eropa dan perlambatan ekonomi di China," ujar Kazunori Kokuba, managing director di Yutaka Shoji Singapore Pte, broker komoditas.Kontrak untuk Oktober naik 0,6% ke 280,4 yen per kilogram atau setara US$3,517 per ton di Tokyo Commodity Exchange kemarin, mendekati level tertinggi dalam pekan-pekan yang sempat lesu. (Bloomberg/arh)   

 

BERITA FINANSIAL PILIHAN:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper