Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

 

JAKARTA: Reformasi jilid II di Indonesia bakal terjadi lagi jika tidak ada regenerasi kepemimpinan tingkat nasional.

 

"Saya khawatir itu baka terjadi," kata Ketua MPR, Taufiq Kiemas di Kompleks Parlemen hari ini, Senin 21 Mei 2012.

 

Menurutnya, pendapatnya tersebut bukan berarti karena dirinya menginginkan nama tertentu sebagai generasi pemimpin berikutnya. Regenerasi kepemimpinan nasional merupakan amanat reformasi, ujarnya.

 

“Bukan karena ingin nama tertentu menjadi Presiden RI, namun regenerasi adalah amanat reformasi. Saya akan terus mengutarakan (regenerasi) ini. Sebab, ini salah satu tugas reformasi,” ujarnya.

 

Dia mengakui Indonesia pernah mengalami reformasi dan perubahan besar di era kepemimpinan nasional pada zaman Soeharto dan Soekarno.

 

"Itu susahnya. Kalau orang lagi di puncak kadang-kadang lupa. Macam Bung Karno dan Pak harto. Ini sekarang kita ingatkan, kita sistemik, bukan saya kepingin nama ini itu.," kata suami Presiden kelima RI, Megawati Sukarnoputri tersebut.

 

Taufiq menjelaskan dalam TAP MPR Nomor 6 Tahun 2001 tercantum soal regenerasi kepemimpinan nasional. Untuk itulah dia merasa risau dengan masalah regenerasi kepemimpinan nasional karena di dalam pemerintahan belum ada regenerasi. 

"Kalau ini didiamkan, anak-anak di dalam pemerintahan belum ada regenerasi, saya rasa kasihan mereka. Kalau ini sama-sama anak muda mungkin lebih cepat berkembang," ujarnya. 

"Di semua perusahaan swasta ada anak-anak muda. Kalau tua, menurut saya, enggak sinergi. Masak luar sudah regenerasi, dalam (pemerintahan) belum," ujarnya.

 

Dalam satu kesempatan Taufiq juga pernah mengatakan bahwa regenerasi kepemimpinan nasional sudah telat selama 10 tahun. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut dia mengharapkan semua pihak memberikan peluang kepada yang lebih muda untuk bertarung dalam Pemilu Presiden 2014 mendatang.

"Regenerasi kepemimpinan nasional sudah telat 10 tahun. Bagi saya, sebagai sebuah proses alami, tidak baik regenerasi itu ditahan-tahan karena bisa menimbulkan krisis kepemimpinan nantinya," kata Taufiq. Menurut politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu, beberapa kali bangsa ini telah mengalami goncangan politik yang bersumber dari terlambatnya regenerasi kepemimpinan.

 

"Mulai dari Presiden Soekarno hingga Soeharto, menurut saya selalu terlambat pergantiannya karena lingkungannya menganggap kedua presiden itu paling hebat hingga harus memimpin sampai tua," kata Taufiq menejelaskan.(msb)

 

BERITA MARKET PILIHAN REDAKSI:

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : John Andhi Oktaveri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper