Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

Memilih jenis prosesor masih menjadi pertimbangan penting ketika membeli komputer jinjing aliaslaptop.  Bila prosesor terlalu lambat bisa jadi komputer yang kita beli tidak akan mampu menangani beban kerja kita sehari-hari.

 

Sebaliknya prosesor yang terlalu cepat juga mungkin akan terasa sia-sia. Selain itu, dana yang dihabiskan untuk prosesor mungkin akan lebih baik jika dihabiskan untuk komponen lain.

 

Selain daya komputasi, daya tahan baterai menjadi pertimbangan penting lainnya. Dalam hal ini

prosesor turut berperan penting. Prosesor mobile yang baik menuntut konsumsi daya seminimum mungkin, dilengkapi dengan pengelolaan daya yang handal.

 

Intel lama mendominasi prosesor untuk komputer jinjing, Apalagi sejak peluncuran lini prosesor Intel Pentium M dan diikuti oleh lini Core, yang memantapkan tahta Intel sebagai raja tidak tersaingi.

 

Peningkatan pasar komputer jinjing dibandingkan desktop membuat pesaing utama Intel di pasar komputer pribadi, AMD, tidak lagi dapat berdiam diri.

 

Dengan adapter grafis

 

Senjata andalan AMD dalam merebut perhatian pengguna adalah adapter grafis. Pada 2006, AMD

mengakuisisi ATI Technologies, salah satu vendor terkemuka dalam pasar adapter grafis selain

NVIDIA.

 

Berbeda dengan Intel yang juga memproduksi adapter grafis terintegrasi ke dalam chipsetnya, pembuat komputer berbasis AMD harus bergantung kepada vendor lain untuk memasuk komponen tersebut.

 

Adapter grafis terintegrasi merupakan ba gian penting dalam suatu komputer jinjing. Adapter seperti ini punya satu keuntungan, konsumsi dayanya lebih rendah dan biasanya juga lebih murah.

 

Tidak mengherankan bila sebagian besar adapter grafis yang terjual adalah jenis yang terintegrasi. Namun, adapter grafis terintegrasi ini, terutama buatan Intel, biasanya jauh lebih lemah dibandingkan dengan adapter grafis diskret.

 

Akibatnya pemilik komputer jinjing yang menginginkan ke mampuan grafis yang lebih baik harus memilih model komputer dengan adapter grafis dari NVIDIA atau AMD, dulu ATI.

 

Kelemahan Intel inilah yang tampaknya dibidik oleh AMD dengan merilis jenis pro sesor yang mengintegrasikan prosesor grafis.

 

Integrasi seperti ini lebih erat dibandingkan adapter grafis dari Intel yang selama ini diintegrasikan ke chipset. Gabungan adapter grafis ke prosesor ini biasa disebut APU (accelerated processing unit). 

 

Penggabungan ini memberikan platform komputasi yang berimbang antara kekuatan prosesor utama dan grafis.

 

Generasi kedua

 

Strategi integrasi prosesor grafis dengan prosesor utama inilah yang dilaksanakan AMD ketika merilis produk APU-nya yang diberi nama AMD Fusion.

 

Generasi pertama  AMD Fusion dirilis pada 2011. Untuk kelas komputer jinjing mainstream AMD merilis Llano, sedangkan untuk kelas netbook Brazos menjadi andalan.

 

Meskipun dari segi kemampuan berbagai pengukuran menunjukkan Llano masih kalah dibandingkan rosesor

 

Intel sezaman, Sandy Bridge, Brazos cukup bersaing dengan  Atom yang menjadi andalan Intel di kelasnetbook.

 

Keseimbangan antara prosesor dan adapter grafis dan harga yang lebih terjangkau ternyata juga menarik perhatian pembeli.

 

Pada tahun ini, AMD merilis generasi kedua APU yang diberi nama Trinity. Platform ini menggunakan arsitektur AMD Bulldozer sebagai inti prosesor dan AMD Radeon HD-7000 sebagai inti grafis.

 

Prosesor grafis ini mendukung DirectX 11, antarmuka pemrograman yang digunakan untuk menciptakan aplikasi multimedia dan permainan di Windows.

 

Selain itu Trinity juga mendukung akselerasi video, baik untuk memainkan gambar bergerak, konversi video ataupun streaming.

 

Seperti juga Llano, Trinity menggunakan teknologi proses 32 nanometer. Namun, AMD mengklaim mampu  meningkatkan ke mampuan Trinity cukup signi? kan dibandingkan generasi sebelumnya.

 

Kinerja prosesor utama meningkat sampai 26 persen, sedangkan prosesor grafis melonjak sampai 57%. 

 

Situs teknologi Anandtech yang memeriksa lebih lanjut kinerja Trinity ini mencatat peningkatan kinerja video, terutama karena adanya dukungan terhadap OpenCL, kerangka kerja untuk komputasi prosesor grafis.

Namun, pada kelas teratas Trinity masih belum dapat mengalahkan prosesor Intel generasi terbaru, Ivy Bridge. (sut)

 

*) Tulisan ini diambil dari rubrik Digitl di Bisnis Indonesia edisi Sabtu 19 Mei 2012

 

 

BACA JUGA:

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Gombang Nan Cengka

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper