Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRAGEDI SUKHOI: Citra Rusia yang nyaris runtuh

JAKARTA: Kecemasan runtuhnya citra yang baru dibangun atas Sukhoi sebagai produsen pesawat penumpang yang aman kini menggelayuti segenap politisi dan industrialis Rusia.

JAKARTA: Kecemasan runtuhnya citra yang baru dibangun atas Sukhoi sebagai produsen pesawat penumpang yang aman kini menggelayuti segenap politisi dan industrialis Rusia.

 

Seperti dikutip dari The Moscow Times hari ini, peristiwa nyungsepnya Sukhoi Superjet 100 secara misterius di Gunung Salak, Jawa Barat--bertepatan dengan parade militer Hari Kemenangan di Lapangan Merah di Moskow--dalam sebuah terbang promosi yang menewaskan seluruh awak dan penumpang memantik ingatan Rusia akan tragedi Tupolev.

 

Seperti halnya Sukhoi Superjet 100, pada 18 Mei 1935, Maxim Gorky sebuah pesawat bermesin delapan produksi Tupolev ANT-20 yang dibangga-banggakan Uni Soviet nyungsep mengakibatkan  seluruh awak dan penumpang yang berjumlah 45 orang tewas dalam sebuah terbang demonstrasi

 

Dalam kejadian Tupolev, meskipun pilot dituding menjadi biang bencana akibat kejadian tersebut citra keamanan pesawat penumpang buatan Rusia runtuh di bawah bayang-bayang pesawat produksi Barat.

 

Dengan kebanggaan nasional begitu banyak diinvestasikan dalam proyek Sukhoi Superjet 100 yang terhitung baru tersebut kecelakaan itu kemungkinan akan mengguncang keyakinan industri terhadap industri Rusia.

 

Menurut Tom Chruszcz, seorang direktur di lembaga pemeringkat Fitch jika skenario kesalahan pilot yang dilakukan maka itu bukan pukulan besar bagi industri kedirgantaraan Rusia.

 

“Namun, jika itu adalah masalah teknis dengan pesawat, maka benar-benar dapat mempengaruhi persepsi pelanggan atas kemampuan pesawat dan keamanannya,” tegas Chruszcz.

 

Dampak buruk lain akan menyasar proyek pesawat 150-kursi atau MS-21 yang digarap Sukhoi Irkut--United Aviation Corporation yang dibentuk atas perintah Presiden Vladimir Putin--dan pihak China untuk menyangi Airbus dan Boeing.

 

Tak hanya itu saja, jatuhnya Sukhoi Superjet 100 juga membuat citra Boeing dipertanyakan karena terlibat sebagai konsultan dalam proyek ini termasuk untuk penerbangan dan pelatihan pemeliharaan awak. Selain Boeing, perusahaan Prancis dan Italia ikut terlibat. (arh)

 

 

>>> BACA JUGA :

+ Indeks di Asia mengintip zona hijau

+ Bursa berjangka terkoreksi tipis di awal pekan

+ HEADLINE HARI INI: Dari impor ponsel sampai saham tidur

+ Steve Wozniak kepincut saham Facebook

+ City juara Liga Inggris

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper