Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

 

MAKASSAR: Pemerintah diminta menerapkan sistem klaster untuk mengurangi unjuk rasa soal upah minimum provinsi atau UMP.
 
 
Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel La Tunreng usulan itu sudah disampaikan kepada pemerintah beberapa waktu lalu karena yang menentukan sistem itu pemerintah pusat.

“Namun, tampaknya pemerintah ragu. Itu berimbas pada penerapan UMP. Jika pemerintah ragu-ragu, aksi demo soal UMP akan terus terjadi,” ujarnya di sela-sela Lokakarya Perencanaan Strategis DPP/DPK Apindo Sulsel, Rabu 8 Mei 2012. 

Dia menambahkan sistem klaster yang dimaksud adalah pemerintah harus membagi segmen, yaitu pengusaha yang jenis usahanya tergolong usaha mikro, kecil dan, menengah (UMKM), serta pengusaha yang jenis usahanya tergolong usaha besar.

Untuk pengusaha yang jenis usahanya masuk dalam golongan UMKM, pengupahan dengan sistem UMP bisa diterapkan. Sementara pengusaha yang jenis usahanya tergolong besar, sistem pengupahannya bisa di atas UMP. ”Karena rata-rata demo tenaga kerja soal UMP, mereka hanya meminta hak-hak normatif atau menuntut kesejahteraan saja,” ujarnya. 

Dia menyebutkan saat ini di Sulsel kurang lebih ada 300 pengusaha yang tercatat sebagai anggota Apindo Sulsel, dengan kurang lebih 70.000 tenaga kerja. Dari jumlah itu, 70%--80% tergolong UMKM, sisanya menengah keatas. 

Selain meminta penerintah menerapkan sistem klaster, Apindo Sulsel juga meminta para tenaga kerja untuk meningkatkan kompetensi, attitude, dan kualitas atau keahlian masing-masing. Hal tersebut menurutnya, untuk mengimbangi sistem tenaga kerja kontrak atau outsourcing yang diterapkan para pengusaha.

 

”Sebab, jika tenaga kerja di sebuah perusahaan memiliki semuanya: kompetensi, sikap, dan kualitas diri, pengusaha akan berpikir jika akan memberhentikan dari tempat kerjanya,” papar La Tunreng.(msb)

 

+ Ini 5 KANAL TERPOPULER Yang Dikunjungi Pembaca BISNIS.COM:

 
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Wiwiek Dwi Endah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper