JAKARTA: Perjalanan panjang Roy Suryo dan rombongan mobil Esemka memang sudah tiba di Jakarta sejak kemarin pagi pukul 03.30 setelah menempuh perjalanan dari Solo. Namun Roy mengaku masih merasakan ketangguhan mesin mobil Esemka Rajawali tersebut.
Dalam perjalanan tersebut, Roy bergantian mengemudi Esemka dengan Wakil Walikota Hadi Rudyatmo. Anggota DPR itu menyatakan puas dan bangga atas ketangguhan mesin dan bodi mobil Esemka.
Dalam akun Twitternya, Roy mengungkapkan mobil Esemka Rajawali yang akan dikirim untuk uji emisi, akhirnya tiba di Jakarta, Sabtu (25 Februari) sekitar pukul 03.30 WIB. Tidak ada kendala atau hambatan apapun selama perjalanan dari Solo hingga Jakarta.
"Saya akui bahwa mesin dan bodinya sangat tangguh. Tidak ada persoalan apapun selama perjalanan meskipun hanya sempat dua kali singgah di Kendal dan Tegal. Memang masih ada kekurangan di beberapa titik, namun dari diketemukannya kekurangan itulah justru kita bisa berbenah untuk menyempurnakannya," ujar Roy.
Di antara catatan yang disampaikan Roy adalah untuk jenis mobil seperti Esemka Rajawali yang digunakan untuk perjalanan luar kota, bisa dipertimbangkan untuk menggunakan kapasitas mesin yang lebih tinggi. Kapasitas 1.500 cc hanya bisa diperuntukkan mobil dalam kota.
Selain itu Roy juga memberikan catatan tentang konsumsi bahan bakar yang dinilainya masih cukup boros jika mengacu pada konsumsi bahan bakar selama dalam perjalanan yang terhitung 1 liter untuk 8 km. Menurutnya, ke depan hal tersebut bisa dibenahi lagi agar penggunaan bahan bakar bisa lebih irit.
Mobil Esemka mencatat angka konsumsi BBM 1 liter untuk 8 km dalam perjalanan menuju Jakarta dari Solo. Dengan mesin 1.500 cc, angka ini dinilai wajar karena mobil masih dalam periode inreyen atau dalam kondisi benar-benar baru.
Esemka dalam kondisi tangki penuh dari SPBU di Brebes. Setelah melaju 76,4 km tepatnya di SPBU Cirebon, Esemka diisi penuh lagi tangkinya.
Hasilnya Esemka membutuhkan 9,6 liter Pertamax agar tangki terisi penuh. Itu artinya konsumsi BBM Esemka mencapai 1:7,9 atau bisa dibulatkan menjadi 1:8.
Kecepatan mobil rata-rata mencapai 50-60 km per jam. Dan beberapa kali kecepatan pun dinaikkan lagi di atas itu. Di Tol Jatingaleh, Semarang, Roy menginjak pedal gas. Jika kecepatan semula rata-rata 80 km/jam, kemudian dipacu hingga 120 km/jam.(api)
>> BACA JUGA:
heboh polisi ganteng jebolan pesantren bripda saeful makin menyihir twitterland
