Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Muhaimin dianggap jegal PKBN

JAKARTA: Juru bicara Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN) Imron Rosyadi Hamid mengungkapkan adanya upaya penjegalan terhadap partainya oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.Imron menilai upaya Muhaimin itu merupakan bentuk

JAKARTA: Juru bicara Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN) Imron Rosyadi Hamid mengungkapkan adanya upaya penjegalan terhadap partainya oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.Imron menilai upaya Muhaimin itu merupakan bentuk pemberangusan hak politik. Saat ini PKBN yang dipimpin Yenni Wahid masih dalam proses verifikasi di Kemenkum dan HAM bersama partai lainnya.Menurut Imron, pihaknya mendapatkan kopi surat No. 8927/DPP-03/V/B.1/VIII/2011 perihal penyampaian keberatan akan keberadaan PKBN oleh DPP PKB yang ditandatangani Muhaimin Iskandar dan Imam Nahrawi kepada Kemenkum dan HAM."Dalam surat itu disebutkan DPP PKB keberatan atas keberadaan PKBN karena dianggap memiliki kemiripan nama dan lambang dengan PKB," ujar Imron hari iniKarena keberatan itu, ujarnya, PKB meminta Kemenkum tidak mengesahkan PKBN menjadi partai yang berbadan hukum. Keberatan itu tidak obyektif ditinjau dari segi manapun selain merupakan upaya untuk menjegal PKBN."PKB singkatan dari Partai Kebangkitan Bangsa, sedangkan PKBN merupakan singkatan dari Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara. Kesamaan nama kami hanyalah pada kata Partai dan Bangsa, yang tentunya tidak bisa diklaim sebagai milik PKB," ujarnya.Imron menjelaskan banyak partai lain yang menggunakan kata partai dan bangsa, seperti Partai Matahari Bangsa dan Partai Karya Peduli Bangsa.  Lambang PKBN terlihat tidak mempunyai kesamaan dengan PKB."Warna dasar yang kami gunakan adalah warna hijau dan kuning, sedangkan PKB menggunakan warna hijau dan putih," katanya. (tw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nadya Kurnia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper