Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beleid batas ambang bakal rusak demokrasi

JAKARTA: Pemberlakuan beleid ambang batas parpol untuk masuk parlemen hingga 4% akan menjadikan parpol besar sebagai predator politik yang akan melumat parpol kecil sehingga merusak tatanan demokrasi.Demikian disimpulkan dalam satu diskusi politik di

JAKARTA: Pemberlakuan beleid ambang batas parpol untuk masuk parlemen hingga 4% akan menjadikan parpol besar sebagai predator politik yang akan melumat parpol kecil sehingga merusak tatanan demokrasi.Demikian disimpulkan dalam satu diskusi politik di Gedung Parlemen hari ini dengan menampilkan pembicara dari kalangan parpol menengah.Selain Ketua DPP PAN, Viva Yoga Mauladi juga turut menjadi nara sumber Ketua DPP Partai Hanura, Akbar Faizal dan Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Malik Haramain.Menurut Viva Yoga, dengan mengajukan ambang batas parlemen (PT) yang tinggi, Partai Demokrat, Golkar dan PDIP telah merugikan demokrasi karena bertindak sebagai predator.Dia menilai tidak ada urgensinya mengatur ambang batas bagi parpol untuk masuk parlemen kalau tujuannya hanya untuk menyederhanakan partai di parlemen.  "Ini adalah kesalahan logika dari Partai Golkar, PD, dan PDIP sehingga mengajukan PT diatas 4%. Persoalan kami bukan angka PT tapi apa perhitungannya, ini sangat merugikan demokrasi Indonesia," ujar politisi yang juga inisiator Poros Tengah tersebut.Senada dengan Viva Yoga, Ketua DPP Hanura, Akbar Faisal menyebut para elit parpol besar hanya memikirkan bagaimana membuhuh partai menengah dan kecil.Dengan membunuh parpol kecil maka demokrasi di Indonesia sudah diberangus dengan sendirinya."Sudah membunuh partai menengah dan kecil dan sekaligus membunuh warna-warni perpolitikan kita. Pada akhirnya ini adalah predator, kalau semua rencana ini terjadi. Jadi kita tidak dianggap dalam masalah ini. Ini bukan pengkonsolidasian demokrasi, tapi pemberangusan demokrasi,” ujarnya dengan nada emosi.Akbar menilai hal terpenting yang perlu dibicarakan oleh parpol besar dalam kaitannya dengan persiapan Pemilu 12014 bukanlah soal PT, akan tetapi bagaimana memperbaiki sistem seleksi dan pengkaderan partai.Dia menilai akibat lemahnya sistem seleksi dan pengaderan partai, banyak di antara anggota DPR yang tidak memiliki kapasitas untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi mereka.Penilaia yang sama soal rencana menaikkan PT juga disdampaikan Ketua DPP PKB, Abdul Malik Haramain. Menurut dia, Partai Golkar, PDIP dan Partai Demokrat memang parpol predator politik."Partai yang mengusulkan PT tinggi ya itulah yang disebut predator politik, kanibal politik. Tidak menghargai suara dalam sebuah pemilu,"kecam Malik dalam forum diskusi tersebut. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper