Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK telusuri kasus alat bantu laboratorium 5 universitas

JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi terus melakukan penelusuran terhadap kasus dugaan korupsi  pengadaan alat bantu laboratorium di lima universitas yang merupakan pengembangan kasus Muhammad Nazaruddin.Johan Budi, Juru Bicara Komisi Pemberantasan

JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi terus melakukan penelusuran terhadap kasus dugaan korupsi  pengadaan alat bantu laboratorium di lima universitas yang merupakan pengembangan kasus Muhammad Nazaruddin.Johan Budi, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menyatakan KPK telah melakukan pemeriksaan terhadap anak buah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, Gerhana Sianipar. Selain itu KPK juga melakukan pemeriksaan  terhadap salah satu dosen dari Universitas Sriwijaya (Unsri).“jadi benar ada ibu Gerhana kemudian dosen Unsri terkait proses penyelidikan KPK mengenai pengadaan alat bantu, mereka dimintai keterangan dan sudah hadir,” ujarnya kepada pers hari ini di kantor KPK.Dia menyatakan Gerhana diperiksa untuk dua dari lima proyek alat bantu univesitas yang memang proyeknya ditangani oleh perusahaan milik Nazaruddin. Namun begitu Johan enggan mengungkapkan terkait untuk universitas mana saja Gerhana diperiksa.Sebagai informasi Gerhana diduga merupaka salah seorang staf keuangan di Grup Permai, perusahaan milik Nazaruddin. Jabatan Gerhana berada di bawah di bawah Yulianis. Adapun Yulianis merupakan Direktur Keuangan Grup Permai. Ini adalah pertama kalinya bagi staf Nazaruddin diperiksa untuk kasus pengadaan alat bantu laboratorium di lima universitas.KPK sebelumnya juga pernah melakukan pemeriksaan terhadap anggota Komisi X DPR I wayan Koster terkait dengan kasus pengadaan alat laboratorium ini. Pada pemeriksaan tersebut Koster membantah diperiksa terkait dengan  pengadaan alat bantu laboratorium di lima universitas. Saat itu dia mengaku hanya diperiksa terkait dengan anggaran.Pada Agustus lalu KPK juga mengirim tim penyidik ke Universitas Soedirman (Unsoed), Purwokerto dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk meminta keterangan dan juga data-data yang diperlukan. Rektor Unsoed yaitu Prof Edy Yuwono Phd juga sudah menjalani pemeriksaan.Proyek yang menggunakan anggaran Kementerian Pendidikan Nasional periode 2010 ini  dilaksanakan di lima universitas yaitu Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten periode 2010, Universitas Malang periode 2009, Universitas Sriwijaya, Universitas Soedirman 2010, dan Universitas Negeri Jakarta.Nazaruddin melalui PT Anugrah Nusantara diduga mengerjakan proyek-proyek tersebut. Salah satu contohnya  di Unsoed, Purwakerto, Jawa tengah. Proyek tersebut berupa pengadaan peralatan gedung laboratorium Riset Unsoed yang didirikan pada 1 April 2010.Dana pembangunan dan pengadaan ralat riset berasal dari APBN senilai Rp45,7 miliar. Adapun proyek Nazaruddin di UNJ   nilainya mencapai Rp16 miliar.(faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya
Sumber : Intan Pratiwi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper