HONOLULU: APEC mengharapkan negara yang ada di kawasan Asia meningkatkan pasar domestik di negaranya sehingga kondisi perekonomiannya tidak sampai terkena dampak krisis finansial yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat.
Menteri Kuangan AS Timothy Geithner yang menjadi tuan rumah, mengatakan para menteri keuangan di negara anggota APEC yang melakukan pertemuan hari ini dalam rangkaian kegiatan KTT APEC di Honolulu, Hawai, AS, berharap Asia bisa secara kontinu berkontribusi terhadap pertumbuhan global.
"Ekonomi Asia perlu merangsang pertumbuhan permintaan domestiknya, sehingga bisa mengurangi kemungkinan melemahnya [perekonomian] , seperti situasi di Eropa, dan dapat kontinu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan global," kata Geithner kepada wartawan hari ini, pasca para menkeu di negara anggota APEC melakukan pertemuan.
Menurutnya, negara di Asia termasuk negara berkembang di dalam kawasan tersebut rawan terkena dampak krisis, mengingat perekonomiannya cukup bergantung pada volume ekspor terutama ke negara maju.
Di saat negara maju seperti Eropa dan AS yang menjadi pasar ekspor produk yang dihasilkan negara di Asia terkena krisis finansial, negara di Asia diharapkan mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi di negaranya dengan mengalihkan permintaan barang di pasar domestik.
"Negara Asia dan negara berkembang tergantung ekspor sehingga rawan pada krisis. Mereka punya kepentingan besar untuk mengalihkan ke permintaan domestik," kata Geithner.
Dengan tetap kuatnya perekonomian di kawasan Asia, sekaligus akan mendukung upaya pencegahan dampak krisis Eropa agar tidak sampai merembet ke kawasan Asia Pasifik.
Saat diminta tanggapannya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan yang berada di Honolulu untu menghadiri KTT APEC mengatakan ketergantungan Indonesia terhadap ekspor tidak sebesar negara tetangga. Seperti halnya Singapura, Taiwan , Malaysia, Hong Kong, Korsel yang tingkat ketergantungan terhadap ekspor tinggi sekali.
"Kita bisa menindaklanjuti dengan memperkuat pasar domestik kita , yaitu dengan melakukan sejumlah perbaikan untuk meningkatkan domestic trade. Itu akan memperkuat perekonomian kita,” kata Gita.
Gita mengatakan yang perlu diperbaiki di dalam negeri mengenai terkait masalah logistik, infrastruktur termasuk pelabuhan supaya perdagangan antarpulau menjadi lebih efisien dan efektif.
Dengan menciptakan kondisi tersebut diharapkan produk dalam negeri bisa bersaing dalam harga dan kualias dengan produk impor.
"Supaya jeruk dari Pontianak bisa diantar ke Jawa, Sumatera, Sulawesi , Papua, dengan biaya lebih murah [sehingga] harga impor tak lebih murah dari harga jeruk dari Pontianak," kata Gita. (sut)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel