UMK naik 10%, industri di Malang banyak yang kolaps

MALANG: Industri di Kab. Malang banyak yang kolaps jika Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2012 di daerah tersebut naik 10% ke atas.Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Malang Sucipto, mengatakan saat ini kondisi industri di Kab, Malang sedang susah. Penyebabnya karena krisis ekonomi Eropa dan Amerika Serikat sehingga mengganggu arus ekspor komoditas asal daerah tersebut.“Dengan kondisi Eropa dan AS yang seperti itu, maka beban industri di Kab. Malang sangat berat. Beban mereka semakin berat jika UMK 2012 dinaikkan tinggi, 10% ke atas,” kata Sucipto di Malang, hari ini.Industri asal Kab. Malang jelas terpengaruh dengan kondisi ekonomi di AS dan Eropa karena volume ekspor ke negara-negara tersebut cukup siginifikan. Produk atau komoditas yang di ekspor ke negara-negara tersebut, seperti hasil-hasil perkebunan, manufaktur, garmen, dan sepatu.Padahal, lanjut dia, industri-industri tersebut bersifat padat karya.  Karena itulah, jika UMK tinggi maka jelas beban perusahaan semakin berat. Di satu sisi, pemasukan perusahaan terganggu akibat ekspor yang terganggu, namun di sisi lain biaya yang harus mereka keluarkan naik dengan naiknya UMK.Jika ternyata pemerintah tetap menaikkan UMK sebesar 10% ke atas pada 2012, menurut dia, maka industri-industri di Kab. Malang jelas banyak yang kolaps. Mereka tidak  mampu beroperasi karena pemasukan yang kurang sedangkan ongkos naik pesat akibat UMK baru.Lagi pula, dari sekitar 800 perusahaan di Kab. Malang, sebagian besar perusahaan menengah-kecil. Perusahaan besar hanya dapat dihitung dengan jari.(api)