JAKARTA: Sebanyak 10 negara Asean sepakat membentuk Supreme Audit Institutions (SAI) atau Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) negara-negara Asia Tenggara. Salah satu isu yang digarap bersama adalah sharing pengalaman mengaudit pinjaman luar negeri.
Ketua BPK Hadi Purnomo menuturkan pembentukan BPK Asean lebih ditujukan pada upaya berbagi pengalaman di antara lembaga audit pemerintah masing-masing negara.
"Negara-negara di kawasan Asean banyak menerima pinjaman dari lembaga keuangan internasional seperti ADB maupun World Bank. Ini salah satu kesamaannya," ujarnya hari ini.
Menurut Hadi Purnomo, BPK Malaysia dan Singapura cukup berpengalaman dalam mengaudit keuangan yang berkaitan dengan institusi finansial, sedangkan Indonesia belum banyak memiliki jam terbang menjalankan hal tersebut.
"Di sini Indonesia bisa belajar dari dua negara itu mengenai audit institusi finansial. Dari berbagai segi, BPK Indonesia memang memiliki beban yang lebih tinggi dari negara lain. Namun untuk pengalaman mengaudit lembaga financial belum," lanjutnya.
Rencananya Asean SAI akan diluncurkan di Bali bulan depan, bersamaan dengan Konferensi Tingkat Tinggi Asean ke-19.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan hari ini, para delegasi dari BPK se-Asean membahas mengenai finalisasi konsep Asean SAI. (sut)