Hendra Lesmana, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia, mengakui kelambanan pertumbuhan kawasan industri yang masih terkonsentrasi di Jawa tersebut.
Tapi saya optimis tingkat pertumbuhan kawasan industri tahun ini cukup baik, ujarnya hari ini. Hendra melontarkan optimisme itu berdasarkan kepada hasil realisasi hingga Mei 2011 yang terhitung tumbuh 20% dibandingkan dengan tahun lalu.
Dia menilai relatif tingginya pertumbuhan tersebut banyak dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia dan ketersediaan tenaga kerja di Tanah Air.
Selain itu juga ditopang oleh iklim investasi yang disokong dengan stabilitas keamanan juga dinilai semakin baik, lanjut Ketua Umum HKI itu.
Terkait dengan pengembangan kawasan industri di luar pulau Jawa, Hendra menilai hal itu perlu didukung dengan pengembangan infrastruktur.
Selama ini investor melihat karena infrastruktur di Jawa lebih bagus, mereka cenderung memilih berinvestasi di Jawa, katanya.
Sekretaris Jenderal HKI Machfud Arief Effendi menambahkan selain infrastruktur, terdapat tiga faktor lain yang menjadi penghambat pengembawan kawasan industri yaitu masalah birokrasi dan kepastian hukum, termasuk munculnya berbagai peraturan daerah, aspek pertanahan yang tidak kondusif, dan tidak dijalankannya secara konsisten PP No.24/2009 di banyak daerah.
Seperti perijinan terlalu berbelit-beli dan pembebasan lahannya susah walaupun itu sudah ditunjuk sebagai kawasan industri, katanya.
Untuk memperbaiki situasi tersebut, dia berharap pemerintah pusat dan daerah bisa melaksanakan regulasi mengenai kawasan industri secara konsekuen dan mengoptimalkan kawasan industri tersebut benar-benar sebagai alat untuk menarik investasi. Pemerintah juga perlu melakukan penataan dan standarisasi kawasan industri. (sut)