Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ENDE: Semangat kepahlawanan Soekarno masih begitu terasa kental di Pulau Bunga. Jejak sang proklamator selama dibuang 4 tahun menjadi teladan bagi warga Ende, dan warga Flores lainnya di Nusa Tenggara Timur.

Mari kota kobarkan lagi semangat patriotisme Bung Karno. Pancasila dihamili di Ende, dan dilahirkan di Jakarta. Masyarakat NTT harus yang paling bertanggungjawab untuk menjaga Pancasila, ujar Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya.

Frans mengobarkan semangat itu saat memberikan sambutan pencanangan pemugaran empat situs Bung Karno di Ende, menjelang tutup tahun 2010. Pemugaran situs itu diinisiasi oleh Wakil Presiden Boediono yang kemudian didukung oleh beberapa tokoh nasional dan warga NTT.

Bupati Ende Don Bosco Wangge malah menyebut wilayahnya sebagai rahim Pancasila. Sebelum menyebut Pancasila, Soekarno menyebutnya sebagai lima butir mutiara.

Jejak perjalanan Soekarno di Ende memang patut dicatat sebagai bagian penting dari sejarah bangsa Indonesia. Bung Karno merumuskan lima butir Pancasila melalui perenungan panjang di Ende, saat dibuang oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada 1934-1938. Hasil rumusan Pancasila itu kemudian menjadi bahan pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 yang kemudian diperingati menjadi hari lahir Pancasila.

Pemerintah Kolonial memutuskan untuk mengasingkan Bung Karno dari pulau Jawa karena aktivitas politiknya bersama Partai Nasional Indonesia. Soekarno dibuang ke Flores bersama istri Inggit Garnasih, kemudian mertuanya Amsi, dan sepupunya Ratna Juami pada 14 Januari 1934.

Saat Soekarno tiba di sini, penduduknya hanya 5.000 orang. Ini memang kota kecil, tambah Frans Lebu Raya.

Tapi justru di kota kecil inilah, Seokarno menyusun strategi untuk melepaskan Indonesia dari belenggu penjajahan. Ende merupakan salah satu kabupaten yang berada tepat di tengah Pulau Flores. Soekarno kemudian menyebutnya Pulau Bunga meskipun tidak banyak dijumpai bunga di pulau ini.

Saat diasingkan itulah, Soekarno mempunyai banyak waktu untuk merenungkan konsep Indonesia ke depan. Warga Ende mempercayai bahwa Soekarno sering merenung di sebuah taman yang menghadap pantai yang ada di pusat kota. Kegiatan ini rutin dilakukan pada sore hari.

Soekarno kemudian merumuskan lima butir Pancasila dari insprasi pohon sukun yang ada di taman. Pohon itu mempunyai batang utama lima cabang yang kemudian menjadi lima butir Pancasila.

Pohon sukun bersama taman ini kemudian dilestarikan dan merupakan satu dari empat situs yang akan direnovasi. Hingga kini pohon sukun itu masih berdiri dan memang mempunyai lima cabang batang utama.

Selain pohon sukun, dibangun juga patung Soekarno di sampingnya. Namun, patung itu dinilai tidak mirip dengan postur dan sosok Bung Karno sehingga menjadi bagian dari rencana pemugaran.

Selain taman perenungan, situs lain yang akan diperbaiki kondisinya adalah rumah tempat Soekarno sekeluarga tinggal selama pengasinggan. Rumah ini memang sudah dilestarikan namun pentaannya kurang baik. Wapres Boediono, saat berkunjung pada kampanye Pemilu 2009 lalu, merasa prihatin dengan kondisi rumah ini yang kurang terawat padahal merupakan bagian penting dari sejarah Indonesia.

Bentuk rumah itu masih utuh, hanya tidak ditata dengan baik. Di rumah itu ada beberapa koleksi peralatan yang dipakai Soekarno sekeluarga seperti ranjang, lemari, gantungan pakian, 12 foto keluarga, dan lukisan karya Soekarno berjudul Pura Bali.

Koleksi lainnya berupa piring hias, tongkat, pulpen, biola besar, setrika besi juga masih ada. Sayang, koleksi itu ditempatkan begitu saja di rumah pengasingan. Pemerintah akan memperbaiki penempatan barang koleksi itu agar lebih menarik dan rapi. Rumah pengasingan Bung Karno itu berada di perkampungan penduduk, tepatnya di Jalan Perwira.

Rencana renovasi yang akan menghabiskan dana Rp30 miliar itu memang tidak mengubah bentuk aslinya. Pemerintah akan menata ulang lebih modern sehingga dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara.

Situs ketiga yang akan direnovasi adalah gedung Imakulata . Ini merupakan tempat Soekarno dan warga Ende melakukan pementasan drama teater atau tonil. Selama di asingkan empat tahun, Seokarno menyalurkan bakat seninya dengan menyusun naskah drama sambil mengobarkan semangat perjuangan. Grup tonil yang terdiri dari sejumlah pengikutnya diberinama Klub Kelimutu, nama sebuah danau triwarna di wilayah Ende.

Gedung ini juga bagian dari rencana renovasi pemerintah. Bangunan pementasan sandiwara ini terletak di Jalan Kathedral, sekitar 1 km dari pusat kota Ende. Gedung ini milik seorang misionaris yang kemudian jadi sahabat dan pengikut Soekarno.

Ada 13 naskah tonil yang di buat Soekarno. Diantaranya naskah yang terkenal adalah Dokter Syaitan.

Situs terakhir yang akan dipugar adalah makam ibu mertua Soekarno yaitu Amsi. Orang tua Inggit Garnasih itu meninggal di Ende. Makam berada di kompleks pemakaman para pejuang, sekitar 1,5 km dari pusat kota.

Boediono mengatakan pemugaran situs ini tidak akan berhenti sampai kegiatan fisik saja. Wapres dan sejumlah tokoh NTT akan membentuk sebuah yayasan yang akan mengurus empat situs itu dan mengisinya dengan berbagai kegiatan rutin.

Keberadaan situs Bung Karno ini semakin mempererat hubungan batin masyarakat Ende, dan Republik Indonesia, antara satu generasi dengan generasi yang akan datang, ujar Boediono.

Situs-situs bersejarah seperti di Ende, memang sudah sepatutnya dilestarikan dan dipelihara. Para sejarawan, peneliti, dan wisatawan tentunya akan lebih tertarik lagi jika situs-situs itu dikelaola secara professional. Apalagi, pulau Flores sudah mempunyai objek wisata yang populer di mata wisatawan macanegara seperti Pulau Komodo dan danau triwarna Kelimutu.

Keberadaan situs Bung Karno ini bisa menjadi tambahan objek wisata baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Flores, tidak hanya mampir ke Pulau Komodo dan Kelimutu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper