Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama Bulog Komjen (Purn) Budi Waseso ditantang untuk menunjukkan taringnya dalam memberantas mafia beras seperti menangani mafia pungli saat masih menjabat sebagai Kabareskrim dan mafia narkotika ketika menjabat sebagai Kepala BNN.
Pengamat Ekonomi Lembaga Pengembangan Ekonomi Agribisnis (LaPEA) Indonesia, Susanti Darmadi mengapresiasi kinerja Buwas yang masih konsisten dan berani untuk menangkap siapapun yang memainkan beras rakyat. Dia menjelaskan Buwas juga tidak takut untuk mengultimatum seluruh karyawan Bulog yang bermain-main dengan mafia beras di Tanah Air.
"Kita lihat dia berani nunjuk hidung para mafia ini untuk dikoordinasikan dengan Satgas Pangan,” tuturnya, Minggu (27/5/2018).
Padahal, dia menjelaskan bahwa Buwas baru sekitar 1 bulan menjabat sebagai Dirut Bulog, namun sudah banyak perubahannya. Menurut Susanti, salah satu gagasan Buwas selama 1 bulan menjadi Dirut Bulog yaitu memfokuskan pembelian gahar dari petani lokal sehingga serapannya meningkat.
"Termasuk pendiriannya menolak impor beras, padahal Mendag itu kan keukeuh keluarkan kebijakan impor (beras)," katanya.
Menurut Susanti, polemik soal beras impor itu terjadi karena selama ini supply beras tidak transparan. Dia memprediksi Buwas ingin impor beras itu dilakukan dalam kondisi yang tewas, seperti pada saat cadangan beras tidak mencukupi dan gabah petani sudah terserap dengan aman.
"Karena kadang ada permainan impor yang dilakukan saat petani mau panen. Kan pasti rugi mereka,” ujarnya.