Bisnis.com, PALABUHAN RATU--Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo meminta warga dan perangkat desa dapat memanfaatkan dana yang diberikan secara maksimal.
Pengelolaan dana desa yang baik diharapkan terjadi di Desa Citarik, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Pasalnya, anggaran tersebut bisa mengubah suatu kawasan serta meningkatkan taraf hidup warga di sekitarnya.
"Daerah ini tadinya kumuh, bau, dan banyak sampah. Sekarang berubah jadi embung ada bank sampah. Saya berharap kawasan ini bisa jadi destinasi wisata," katanya saat peninjauan Program Padat Karya Tunai di Desa Citarik, Minggu (8/4/2018).
Dia menuturkan untuk fasilitas sarana dan prasarana tempat pengolahan sampah sementara (TPS) 3R diberikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Minggu (8/4/2018),/Bisnis-Feni Freycinetia
Sementara itu, Kemedes PDTT menggelontorkan dana desa yang digunakan untuk operasional warga peserta program ini.
Baca Juga
Lebih lanjut, Eko menilai dengan membangun embung dan saung akan membuat dampak positif bagi lokasi tersebut.
"Setelah itu, mungkin akan ada mountain bike track atau wahana ekowisata lainnya. Pembangunan bertahap," imbuhnya.
Kepala Desa Citarik Moch. Ledi Nurlaedi mengatakan alokasi dana desa yang diterima pada 2018 mencapai Rp771 juta. Dana desa yang cair hingga saat ini berkisar 20%.
"Kami sudah gunakan untuk pembangunan tembok penahan longsor, embung, saung, dan operasional bank sampah," ucapnya.
Pengalokasian dana desa dari APBN terus meningkat. Dalam empat tahun ini, setidaknya pemerintah telah menyalurkan dana desa (DD) sebesar Rp 187 triliun untuk percepatan pembangunan desa.
Pada 2015 lalu, dana desa disalurkan sebesar Rp20,7 triliun kepada 74.093 desa. Meningkat di tahun kedua, yakni 2016, menjadi Rp47 triliun untuk 74.754 desa.
Memasuki 2017, jumlah dana desa yang disalurkan kepada 74.910 desa mencapai Rp60 triliun, dan pada 2018 dengan jumlah yang sama yaitu Rp 60 triliun kepada 74.957 desa.