Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral Eropa Siap Akhiri Stimulus

Bank Sentral Eropa atau ECB berpeluang mengakhiri program stimulus moneter pada tahun ini, jika perekonomian Zona Euro menunjukkan pertumbuhan yang kuat.
Kanptr pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman/Reuters-Alex Domanski
Kanptr pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman/Reuters-Alex Domanski

Bisnis.com, JAKARTA—Bank Sentral Eropa atau ECB berpeluang mengakhiri program stimulus moneter pada tahun ini, jika perekonomian Zona Euro menunjukkan pertumbuhan yang kuat.

Pejabat perumus kebijakan suku bunga ECB Ewald Nowotny mengatakan, otoritasnya akan semakin berpeluang besar mencabut stimulus berupa pembelian obligasi besar-besaran, jika inflasi tahun ini menembus 1,9% atau mendekati target 2% yang ditentukan oleh ECB.

Target inflasi itu akan dapat tercapai jika perekonomian zona euro kembali berekspansi pada tahun ini. Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Anggota Dewan Gubernur ECB Benoit Coeure.

"Jika perekonomian Zona Euro terus tumbuh dengan baik dan kuat, bukan tidak mungkin kami akan membiarkan program itu berhenti pada 2018," katanya, dikutip dari Reuters, Rabu (3/1/2018).

Sementara itu, para ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan ECB akan mengakhiri proses penerbitan stimulus moneter pada tiga bulan terakhir tahun ini.

Perkiraan itu didasarkan pada perkiraan para ekonom yang menyebutkan bahwa negara-negara Uni Eropa masih akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat meskipun melambat pada tahun ini. Hal itu akan membuat ECB memiliki dorongan kuat mengakhiri proses pelonggaran moneternya, melalui pembelian obligasi dengan nilai besarnya.

Seperti diketahui, ECB telah memutuskan mengurangi nominal pembelian obligasi dari 60 miliar euro per bulan yang berlaku pada 2017, menjadi 30 miliar euro mulai Januari 2018. Proses pemberian stimulus pada tahun ini dijadwalkan akan berakhir pada September.

Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menyebutkan, aksi pembelian obligasi berpeluang besar dicabut mulai kuartal IV/2018. Namun, sebagian besar responden mengatakan, pengumuman keputusan penghapusan kebijakan moneter longgar itu tidak akan dilakukan hingga Juni atau Juli.

Mereka memandang, Gubernur ECB Mario Draghi tidak ingin pasar merespons terlalu cepat sehingga menciptakan gejolak dini sebelum stimulus benar-benar dicabut.

“Kami melihat, ECB tidak akan bertindak sebelum paruh pertama 2018 usai. Tetapi kami memperkirakan, Bank Sentral Eropa akan mantap untuk mengambil langkah penghentian stimulus pada tahun ini,” Alan McQuaid, Kepala Ekonom Merrion Capital di Dublin.

Prediksi para ekonom itu diperkuat ucapan Anggota Dewan Eksekutif ECB Benoit Coeure bulan lalu. Kala itu dia mengatakan bahwa proses pelonggaran moneter melalui pembelian obligasi akan diumumkan mendekati September.

Adapun, ECB memproyeksikan, produk domestik bruto (PDB) zona euro akan mencapai 2,2% pada 2017 dan melambat menjadi 1,8% pada tahun ini. Sementara itu, laju inflasi diprediksi akan mencapai 1,5% pada 2017 dan turun kembali menjadi 1,2% pada 2018. ECB menetapkan target inflasi kawasannya pada level 2%.

“Kami melihat prospek inflasi kawasan masih akan cukup lemah pada tahun depan. Namun demikian, kemungkinan besar ECB akan tetap menjadikan tahun depan sebagai periode terakhir pemberian stimulusnya karena pertumbuhan ekonomi menunjukkan indikasi yang relatif kuat, " kata Maxime Sbaihi dan Jamie Murray ekonom Bloomberg Economics.

Sementara itu, tingkat suku bunga ultra rendah diprediksi masih akan diadopsi oleh ECB dalam waktu yang panjang. Hal itu didasarkan pada janji Dewan Gubernur ECB
yang bakal mempertahankan suku bunga rendahnya hingga proses pembelian obligasi berakhir.

Seperti diketahui, saat ini ECB menetapkan suku bunga deposito pada level -0,4%. Sebagian besar ekonom yang disuvei memperkirakan, kenaikan suku bunga tidak akan terjadi sebelum kuartal II/2019.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters/Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper