Kabar24.com, SURAKARTA - Upaya untuk memecah belah bangsa Indonesia menjadi hal yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Ia juga meminta seluruh lapisan masyarakat mewaspadai upaya adu domba tersebut.
Presiden Joko Widodo mengingatkan bangsa Indonesia agar berhati-hati terhadap upaya-upaya dari pihak tertentu yang mengancam negara Indonesia menjadi terpecah-belah.
"Sampai saat ini masih ada pihak-pihak yang terus berupaya ingin mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi lain," kata Joko Widodo dalam sambutannya pada peringatan HUT Ke-58 Pemuda Pancasila sekaligus penutupan Rapat Pimpinan Paripurna PP, di Surakarta, Sabtu (28/10/2017) malam.
Hadir pada acara tersebut antara lain Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, serta anggota DPR RI dari Partai Golkar Bambang Soesatyo dan Robert Kardinal.
Menurut Presiden Jokowi, upaya-upaya tersebut dilakukan dengan cara-cara yang sangat halus dan menyentuh hati.
"Infiltrasi itu dilakukan secara masif dengan gambar-gambar dan video-video yang disebar melalui media sosial," ujarnya.
Presiden mengingatkan, bangsa Indonesia harus selalu berhati-hati menyikapi potensi ancaman secara halus tersebut.
Bangsa Indonesia, kata dia, harus sadar dan ingat bahwa Indonesia adalah negara besar, dengan penduduk terbanyak ketiga di dunia dan kaya sumber daya alam.
Menurut dia, Indonesia memiliki sekitar 17.000 pulau, 714 suku bangsa, serta 516 kabupaten dan kota sebagai daerah otonom.
"Indonesia sangat besar dan beragam, sehingga NKRI harus terus dijaga," tegas Presiden.
Presiden juga mengingatkan bahwa lansekap politik dan ekonomi global mulai berubah, dan perubahannya dapat mempengaruhi landskap politik dan ekonomi nasional.
Menurut dia, Indonesia harus dapat mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara, jangan sampai berubah.
"Saya harapkan kepada Pemuda Pancasila, sebagai ormas yang bernama Pancasila, menjadi salah satu organisasi yang terus mengawal Pancasila," kata Presiden.
Kepala Negara juga berharap Pemuda Pancasila dapat turut mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara Indonesia di dunia internasional.