Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadiri KTT D-8 di Turki, Ini Misi yang Dibawa Wapres Jusuf Kalla

Pemerintah membidik peningkatan kerja sama perdagangan, peluang pasar baru, dan bagi pengalaman teknologi dalam KTT Development Eight (D-8) atau forum delapan negara Islam berkembang yang diselenggarakan di Istanbul, Turki pada 1720 Oktober 2017.
Wakil Presiden Jusuf Kalla/Bisnis.com-Irene Agustine
Wakil Presiden Jusuf Kalla/Bisnis.com-Irene Agustine

Kabar24.com, JAKARTA — Pemerintah membidik peningkatan kerja sama perdagangan, peluang pasar baru, dan bagi pengalaman teknologi dalam KTT Development Eight (D-8) atau forum delapan negara Islam berkembang yang diselenggarakan di Istanbul, Turki pada 17—20 Oktober 2017.

Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang akan mewakili Indonesia dalam forum tersebut, menjelaskan forum tersebut akan fokus pada penguatan ekonomi dengan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan untuk mendukung perekonomian negara-negara berkembang tersebut.

“Salah satunya termasuk itu [pasar baru], [forum] ini penduduknya dari semua negara itu kalau dijumlahkan lebih dari 1 miliar,” katanya, di Kantor Wakil Presiden, Selasa (17/10/2017).

D-8 adalah kelompok negara berkembang yang terdiri atas Indonesia, Bangladesh, Mesir, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Turki. Organisasi D-8 dibentuk pada Juni 1997 dengan tujuan untuk meningkatkan kerja sama perdagangan antar negara anggota.

Wapres JK mengatakan potensi perdagangan antarnegara D8 masih dapat lebih ditingkatkan. Dia mencontohkan sejumlah produk asal Turki yang sebenarnya memiliki kualitas sama dengan Eropa, namun dapat dijual lebih murah.

“Seperti katakanlah beli pesawat di Indonesia lebih murah daripada beli pesawat di Amerika dan menganggap kualitasnya sama, tapi cuma tidak dikenal,” ujarnya.

Duta Besar Turki untuk Indonesia Sander Gurbuz mengatakan forum tersebut juga akan dimanfaatkan oleh Turki untuk merundingkan negosiasi Free Trade Agreement (FTA) dengan Indonesia di berbagai sektor.

“Dan juga tentang keinginan sejumlah perusahaan besar Turki untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di sektor energi, konstruksi, infrastruktur, pariwisata dan industri pertahanan,” kata Gurbuz saat melakukan kunjungan kehormatan pagi tadi di Kantor Wakil Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper