Kabar24.com, JAKARTA--Presiden Donald Trump menyetujui pasokan senjata bagi aliansi pemberontak pimpinan Kurdi yang bertempur melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.
Juru bicara Kementerian Pertahanan (Pentagon) Amerika Serikat, Dana White menyatakan bahwa Kelompok Demokrat Suriah (SDF) yang dimpimpin milisi Kurdi YPG adalah satu-satunya milisi di lapangan yang bisa merebut kubu ISIS di Raqqa dalam beberapa waktu ke depan.
Selain milisi Kurdi, elemen lain dari SDF adalah milisi Arab. Gerak mereka didukung pasukan elite militer AS serta didukung serangan udara koalisi negara-negara pimpinan Washington.
SDF saat ini tengah bertempur dengan milisi ISIS untuk menguasai Tabqa, kota berjarak 50 km dari Raqqa yang dimanfaatkan ISIS sebagai pusat komando.
Sumber BBC di Pentagon mengatakan bahwa perlengkapan yang dipasok AS mencakup amunisi, senjata mesin, senjata mesin ukuran berat, kendaraan lapis baja, dan peralatan konstruksi seperti buldoser.
Sumber itu juga mengatakan bahwa AS "akan berupaya menarik kembali peralatan dan perlengkapan tersebut."
Baca Juga
Namun belum diputuskan kapan persenjatan ini mulai diserahkan ke SDF.
Dana White mengatakan pihaknya memahami kekhawatiran keamanan yang disampaikan pemerintah Turki.
"Kami ingin meyakinkan rakyat dan pemerintah Turki bahwa AS berkomitmen untuk mencegah bertambahnya risiko keamanan ... kami [tentunya] berkeinginan untuk melindungi sekutu NATO kami," kata White sebagaimana dikutip BBC.com, Rabu (10/5/2017).
Ankara menganggap YPG sebagai organisasi teroris. Turki melancarkan aksi militer untuk mencegah YPG menguasai wilayah yang lebih luas di Suriah.