Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Sulsel Melaju 7,41% Sepanjang 2016

Perekonomian Sulawesi Selatan sepanjang 2016 mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,41% atau lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berada pada level 7,17%.
/Skyscrapercity.com
/Skyscrapercity.com

Kabar24.com, MAKASSAR - Perekonomian Sulawesi Selatan sepanjang 2016 mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,41% atau lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berada pada level 7,17%.

Kepala BPS Sulawesi Selatan Nursam Salam mengatakan struktur pertumbuhan tersebut masih didominasi oleh empat sektor usaha meliputi agribisnis, industri pengolahan, perdagangan serta konstruksi.

Secara terperinci, kontribusi sektor agribisnis terhadap struktur perekonomian Sulsel sepanjang 2016 mencapai 23,29% kemudian industri pengolahan 13,92%, perdagangan 13,41% lalu konstruksi sebesar 12,53% serta selebihnya berasal dari sektor lainnya.

"Sebagian besar sektor usaha di Sulsel kinerjanya positif sepanjang 2016, meski sektor-sektor penopang tidak terlalu besar pertumbuhannya. Adapun laju pertumbuhan tertinggi ada pada sektor jasa keuangan yang mencapai 13,63% sepanjang tahun lalu," paparnya, Senin (6/2/2017).

Dia menjelaskan, laju pertumbuhan sektor jasa keuangan itu ditopang langkah perbankan yang memacu penyaluran kredit yang mana memperbesar akses pinjaman bagi UMKM serta menurunkan bunga kredit.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Sulsel sepanjang tahun lalu juga didukung kinerja energi yang meningkat 11,52% seiring dengan operasional pembangkit listrik yang lebih maksimal, laju investasi bidang kelistrikan yang naik cukup tinggi, penambahan sambungan baru pengguna listri hingga impor mesin dan peralatan listrik dalam nilai yang cukup besar.

Menurut Nursam, kondisi itu mampu menstimulus perekonomian Sulsel mampu tumbuh secara moderat meski pertanian sebagai sektor utama Sulsel hanya mampu bergerak 0,84% sepanjang tahun lalu.

Kemudian dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi motor penggerak perekonomian Sulsel sepanjang 2016 yang mana masing-masing tumbuh 5,48% dan 7,02%. 

Pertumbuhan ekonomi Sulsel sepanjang 2016 tersebut relatif lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi bank sentral yang berada di kisaran 7,5% - 8%.

Menurut Kepala Bank Indonesia Provinsi Sulsel Wiwiek Sisto Widayat, belum optimalnya perfroma perekonomian daerah ini selain dipicu harga komoditas yang belum stabil maupun situasi ekonomi nasional yang masih dalam tahap pemulihan, juga disebabkan perekonomian yang masih terkonsentrasi di Makassar.

"Makassar sangat dominan dari sisi kontribusi PDRB serta indikator perekonomian lainnya. Kondisi ini ikut memicu perekonomian Sulsel cenderung masih tertahan secara kumulatif," katanya.

Untuk mengatasi hal tersebut, lanjut Wiwiek, sejumlah langkah strategis mesti segera direalisasikan pemerintah daerah meliputi pemerataan pembangunan infrastruktur hingga penyusunan kerangka acuan terkait komoditas maupun usaha unggulan masing-masing kabupaten/kota di Sulsel.

Menurutnya, pengembangan secara optimal dan terukur menjadi alternatif Sulsel untuk lebih menggenjot perekonomian Sulsel sekaligus memperbesar kontribusi kabupaten/kota lain selain Makassar terkait struktur perekonomian daerah.

"Harus ada kerja sama antar kota dan kabupaten agar pembangunan tidak terkonsentrasi pada satu tempat saja. Jika hal ini bisa direalisasikan tahun ini, laju pertumbuhan hingga 8% terbuka lebar untuk Sulsel," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper