Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ENERGI TERBARUKAN: Asia memiliki potensi pengembangan

SINGAPURA – Asia dinilai memiliki potensi yang cukup besar untuk mengembangkan energi terbarukan pada masa mendatang mengingat besarnya kebutuhan energi seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Asia.

SINGAPURA – Asia dinilai memiliki potensi yang cukup besar untuk mengembangkan energi terbarukan pada masa mendatang mengingat besarnya kebutuhan energi seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Asia.

 

Ketua Asia Tenggara dan Pasifik Panitia Penasehat untuk Renewable Energy and Energy Efficiency Partnership (REEEP) Mark Fogarty mengatakan pada 2035 setidaknya 90% permintaan energy berasal dari negara berkembang, terutama Asia.

 

Sementara kebutuhan investasi yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur tersebut hingga 2035 diperkirakan mencapai US$38 triliun.

 

“Asia diperkirakan akan mendominasi permintaan energi di masa-masa mendatang, pengembangan energy terbarukan bisa menjadi salah satu jawabannya,” ucapnya di sela acara Asia Future Energy Forum and Exhibition, Selasa (23/10).

 

Dituturkan olehnya saat ini Negara di Asia sebagian besar masih menggunakan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Bahkan China dan India yang saat ini konsumsi minyak dunia nya sekitar 14,5% diperkirakan akan bertumbuh menjadi 20% pada 2030.

 

Mengingat besarnya kebutuhan energy tersebut, dibutuhkan alternatif energy terbarukan yang lebih efisien, bersih tanpa emisi, dan ramah lingkungan.

 

Saat ini Negara-negara di Asia terus mengembangkan potensi energi terbarukan seperti Biomas, Bionergy, Geotermal, mini hydro, dan energi Solar mengingat pentingnya peran tersebut dalam memenuhi kebutuhan energi guna mendukung pertumbuhan ekonomi.

 

Sebab, energi yang berasal dari nuklir serta berbahan fosil semakin menipis meskipun masih memikiki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan sumber daya energi.

 

Indonesia sendiri dinilai masih memiliki potensi yang cukup besar untuk mengembangkan energy terbarukan terutama di bidang mini hydro, bioenergy, dan geotermal mengingat ketersediannya yang cukup besar.

 

Sementara itu, Ketua Energi Manajemen Pengelola Energy Terbarukan Rolf Wustenhagen mengatakan setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan sejumlah negara mulai beralih ke energi terbarukan, pertama resiko yang ditanggung lebih kecil.

 

Kedua, biaya yang dikeluarkan lebih efisien karena menggunakan energi yang berasal dari alam; ketiga, dampak social yang dihasilkan juga minim berbeda bila menggunakan nuklir atau batu bara.

 

Di sisi lain bila dilihat dari tujuan pengembangan energy terbarukan antara Negara di Asia dengan Eropa ada perbedaan. Pertama Asia mengembangkan energy terbarukan karena pertumbuhan permintaan yang cukup signifikan sehingga pemerintah di beberapa Negara di Asia mulai mengeluarkan insentif dan kebijakan untuk mendorong penggunaan energy bersih tersebut.

 

Sementara di Eropa permintaan akan energy terbarukan lebih disebabkan untuk meminimalisir resiko dan dampak social yang dihasilkan dari penggunaan energy nuklir dan berbahan bakar fosil.

 

“Di Asia permintaan energy yang terus bertumbuh menjadi kunci utamanya,” tutur dia.

 

Ketua Sustainable Energy Association Singapore Edwin Khew mengatakan saat ini kawasan Asia memiliki peran penting dalam gerakan global menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan sebab memiliki potensi yang cukup besar salah satunya bioenergi.

 

Penggunaan bioenergi dan biomassa sebagai bahan bakar menurutnya suatu yang uni karena di satu sisi dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tradisional, di sisi lain dapat memanfaatkan limbah yang seharusnya menjadi produk energi.

 

“Tidak seperti matahari dan angin yang merupakan sumber  intermiten, bioenergi dan biomassa memiliki peran dalam transisi menuju sumber energi berkelanjutan yang memberikan energi berkelanjutan sesuai kebutuhan.”

 

Untuk membahas tentang masa depan energi di Asia, Reed Exhibitions Singapore menyelenggarakan Asia Future Energy Forum & Exhibition di Sands Expo and Convention Centre, Singapura.(msb)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Dewi Andriani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper