Bisnis.com, JAKARTA — Konflik internal dan pengaruh eksternal di bawah ‘kendali’ Orde Baru memicu polemik berkepanjangan di tubuh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada dekade 90-an.
Pada rentang waktu itu, partai yang berdiri sejak 10 Januari 1973—akibat kebijakan 'kawin paksa' Orde Baru terhadap kubu atau partai politik yang berhaluan nasional dan agama selain Islam—itu jatuh dalam dualisme pimpinan.