Bisnis.com, JAKARTA – Menjelang dilaksanakannya pemilihan Presiden Indonesia pada 10 Maret 1998, para partai di Tanah Air berupaya mendorong calon pilihannya. Partai Golkar pun meyakinkan Soeharto bahwa dia masih dikehendaki oleh publik untuk kembali maju di kontestasi pemilu.