Bisnis.com, JAKARTA - Dua kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dwi Kundoyo dan Estugraha, menyatakan mundur dari partai. Mereka kecewa karena belakangan PSI mesra dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Dwi Kundoyo sendiri merupakan bacaleg DPRD DKI Jakarta dari PSI. Sementara Estugraha merupakan bacaleg DPRD Kota Bogor dari PSI.
Dwi Kundoyo mengaku tak bisa menerima apabila PSI mendukung Prabowo di Pilpres 2024. Menurutnya, Prabowo punya sejarah kelam pada masa Orde Baru karena kerap dikaitkan kasus penculikan aktivis pro-demokrasi 90-an.
"Dengan penuh kesadaran, melalui kalimat, 'ideologi dibentuk oleh sejarah', saya menyatakan mundur sebagai calon legislatif DPRD DKI Jakarta dari PSI," jelas Dwi dalam konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2023).
Sejalan, Estugraha alias Egha juga mundur dari partai sekaligus bacaleg PSI karena alasan yang tak jauh berbeda.
"Prabowo, menurut Egha, memiliki rekam jejak kelam. Terlibat penculikan hingga menggunakan isu SARA dan mengikut sertakan kelompok radikal dan intoleran dalam pilpres 2014 dan 2019," ucap Dwi mewakili Egha yang duduk di sebelahnya.
Baca Juga
Dwi sendiri merupakan Sekretaris Jenderal Ganjarian Spartan. Sementara Egha merupakan Wakil Ketua Umum Ganjarian Spartan.
Ganjarian Spartan merupakan kelompok relawan yang mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Dwi dan Egha menyatakan kini akan fokus untuk ke Ganjarian Spartan. Mereka tak akan mendaftarkan diri sebagai kader atau bacaleg partai lain.
"Kita fokus untuk memenangkan Ganjar Pranowo dalam kontestasi presiden di 2024," kata Dwi.
Dwi dan Egha mengikuti jejak Ketua Ganjarian Spartan Muhammad Guntur Romli yang terlebih dahulu mundur PSI. Guntur sendiri menyatakan mundur dari PSI lantaran ada sinyal PSI merapat ke koalisi pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Apalagi, elite PSI terima kedatangan Prabowo di markas mereka pekan lalu.
"Tidak ada rembuk soal kedatangan Prabowo," kata Guntur saat dihubungi Bisnis, Sabtu (5/8/2023).
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengunjungi di Kantor DPP PSI di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (2/8/2023) sore. Pada kesempatan itu, Prabowo blak-blakan mengajak PSI untuk mendukungnya di Pilpres 2024.
"Oh iya, kita tentunya ingin mengajak semua kekuatan merah-putih, semua kekuatan Indonesia untuk bekerja sama," ujar Prabowo usai lakukan pertemuan dengan jajaran elite PSI di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menyatakan pihaknya belum menentukan pilihan pasti siapa calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024.
Meski demikian, Grave memberi kode bahwa PSI ingin adanya keberlanjutan pembangunan dan kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Prabowo sudah menyatakan komitmen untuk keberlanjutan itu.
"Ada niatan baik dari Pak Prabowo komitmen untuk melanjutkan apa yang sudah Pak Jokowi perjuangkan, dan itu tentunya membuat kami lega dan senang bahwa Indonesia ke depan akan cerah," ucap Grace pada kesempatan yang sama.