Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

12.000 Warga Coba Melarikan Diri dari Ukraina Sejak Darurat Militer

Ukraina menyebut sekitar 12.000 orang berusaha untuk keluar dari Ukraina secara ilegal sejak deklarasi darurat militer.
PERANG RUSIA VS UKRAINA. Pasukan militer Rusia menembakkan Rudal ke wilayah Ukraina/ The Moscow Times.
PERANG RUSIA VS UKRAINA. Pasukan militer Rusia menembakkan Rudal ke wilayah Ukraina/ The Moscow Times.

Bisnis.com, JAKARTA - Dinas Perbatasan Negara Ukraina pada Kamis (29/12/2022) mengatakan melalui Telegram bahwa sekitar 12.000 orang telah berusaha untuk meninggalkan Ukraina secara ilegal sejak deklarasi darurat militer.

Adapun, 15 orang di antaranya meninggal dunia saat melarikan diri ketika melewati sungai di perbatasan dan pegunungan.

"Merangkum tahun ini, sejak awal darurat militer, 12.000 orang telah berusaha menjembatani perbatasan secara ilegal. Sayangnya 15 dari mereka meninggal di petak sungai perbatasan dan di pegunungan," kata Dinas Perbatasan Negara Ukraina dilansir dari TASS, Minggu (1/1/2023).

Meski begitu, lembaga tersebut tidak merinci seberapa banyak orang yang telah meninggalkan Ukraina secara ilegal. Adapun, Darurat militer di Ukraina telah diberlakukan sejak 24 Februari 2022. Pada November 2022, darurat militer diperpanjang selama 90 hari, hingga 19 Februari 2022.

Untuk diketahui, pada 24 Februari 2022, Presiden Rusia, Vladimir Putin, melancarkan operasi militer khusus di Ukraina sebagai tanggapan atas permintaan bantuan dari para Kepala Republik Donbass. 

Putin menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina, tetapi bertujuan untuk mendemiliterisasi dan denazifikasi negara tersebut. 

Serangan Rusia tersebut membuat Barat memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia dan meningkatkan pasokan senjata ke Kyiv untuk pertahanan.

Pertempuran Rusia dengan Ukraina telah berjalan selama hampir 10 bulan, dan belum menunjukkan titik terang untuk perdamaian.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan pada Sabtu (31/12/2022) bahwa negaranya tidak akan memaafkan Rusia setelah melakukan ratusan serangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper