Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Badai Musim Dingin, AS Deklarasikan Darurat Listrik di Texas

Permintaan jaringan listrik Texas mencapai puncak musim dingin sepanjang masa lebih dari 74.000 megawatt pada Jumat (23/12/2022) pagi waktu setempat.
Menara listrik bertegangan tinggi di Texas/Istimewa.
Menara listrik bertegangan tinggi di Texas/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA – Departemen Energi di Amerika Serikat resmi mengumumkan keadaan darurat listrik di Texas karena cuaca ekstrem musim dingin Arktik menyebabkan pembangkit listik gagal berfungsi.

Mengutip Bloomberg, Minggu (25/12/2022), pengumuman Departemen Energi AS tersebut memungkinkan operator jaringan negara bagian AS untuk melampaui batas polusi udara tertentu demi meningkatkan pembangkit listrik di tengah permintaan daya yang tinggi di negara bagian itu.

Dewan Keandalan Listrik Texas (The Electric Reliability Council of Texas/ERCOT), yang area layanannya mencakup 90 persen pelanggan listrik di Texas, meminta perintah darurat pada Jumat (23/12/2022) waktu setempat, dengan memperingatkan bahwa mereka mungkin perlu melakukan pemadaman listrik.

“Sementara sebagian besar unit pembangkit di wilayah ERCOT terus beroperasi tanpa masalah, sejumlah kecil unit mengalami kesulitan pengoperasian karena cuaca dingin atau pembatasan gas," kata Departemen Energi dalam perintahnya.

Perintah itu mengatakan 11.000 megawatt tenaga batu bara dan gas, 4.000 megawatt angin, dan 1.700 megawatt tenaga surya padam atau diturunkan dayanya karena kondisi cuaca.

Kondisi ini akan membutuhkan operator jaringan untuk memberikan laporan terperinci ke Departemen Energi dan penyelesaian analisis lingkungan khusus pasca-insiden.

Permintaan pada jaringan listrik Texas mencapai puncak musim dingin sepanjang masa lebih dari 74.000 megawatt pada Jumat pagi, menurut data Departemen Energi.

Pejabat Texas telah meyakinkan penduduk bahwa jaringan listrik siap menghadapi tantangan dan bahwa tidak ada bahaya terulangnya bencana Februari 2021 yang menewaskan lebih dari 200 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper