Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Ajak Asean-China Jaga Stabilitas Atasi Krisis Global

Presiden Jokowi mendorong agar kawasan Asean dan China sebagai dapat memastikan krisis global yang tengah terjadi saat ini tidak menjalar di kawasan terkait.
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan kepada awak media di sela-sela KTT ASEAN yang digelar di Sokha Hotel, Phnom Penh, Kamboja, Jumat, 11 November 2022. Foto: BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan kepada awak media di sela-sela KTT ASEAN yang digelar di Sokha Hotel, Phnom Penh, Kamboja, Jumat, 11 November 2022. Foto: BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong agar Negara di kawasan Asean dan China sebagai mitra Komprehensif Strategis dapat memastikan krisis global yang tengah terjadi saat ini tidak menjalar di kawasan terkait.

Hal ini dia sampaikan saat memberikan sambutan pengantar pada KTT Asean–China ke-25, di Hotel Sokha, Phnom Penh.

“Hal pertama yang harus kita tangani adalah ketahanan pangan. Dengan lebih dari 2 miliar penduduk, menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan merupakan tugas berat bagi Asean dan China. Ketahanan pangan kawasan harus menjadi prioritas utama,” katanya, dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (12/11/2022).

Dalam KTT yang dihadiri pemimpin Asean dan Perdana Menteri (Premier) China Li Keqiang, Jokowi mengatakan, kawasan masih rentan terhadap supply shocks produk pangan.

Untuk diketahui, Asean sendiri mengeluarkan US$61 miliar untuk impor pangan, dan merupakan salah satu konsumen terbesar gandum dan kedelai dunia.

“Saya melihat RRT memiliki kapasitas besar perkuat strategi ketahanan pangan. Kita harus bekerja amankan rantai pasok dan stabilisasi harga pangan. Saya berharap Asean – RRT dapat berkolaborasi dalam memastikan buffer cadangan pangan dan mekanisme daurat pangan kawasan, mengembangkan produksi pangan di kawasan, dan investasi pada inovasi pertanian,” ujar Jokowi.

Hal kedua menurut Jokowi adalah stabilisasi finansial kawasan. Presiden menambahkan, ancaman resesi merupakan tantangan besar bersama dan di tengah situasi sulit seperti saat ini justru kerja sama harus makin erat.

“Koordinasi kebijakan menjadi penting, melalui sinergi kebijakan kita dapat memastikan langkah yang paling efektif cegah resesi serta memperoleh early warning dan dukungan likuiditas,” katanya.

Terakhir, Jokowi juga mendorong perdamaian dan stabilitas kawasan harus dijaga dan konflik tidak boleh terjadi. Sebagai negara besar di kawasan, China punya tanggung jawab untuk ciptakan situasi kondusif.

Hal tersebut, menurut Jokowi hanya bisa dicapai dengan membangun strategic trust dan penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982.

“Kedua hal ini harus menjadi pegangan kita, dalam mengelola rivalitas di kawasan dan menyelesaikan isu Laut China Selatan. Jika ini dapat kita bangun, maka kita dapat mewujudkan kawasan Indo-Pasifik sebagai epicentrum of growth,” pungkas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper